67

258K 7.8K 305
                                    

Dua minggu lagi ujian nasional akan berlangsung. Reynald pun ikut mengikuti ujian nasional tahun ini, karena tahun kemarin ia kelewat koma. Untungnya pihak sekolah masih mau memberikan Reynald kebijakan, dan diberi mengikuti ujian tahun ini.

Reynald tidak malu sama sekali, toh seantero sekolah tahu masalahnya. Siapa sih yang tak tahu akan kabar sang most wanted Angkasa yang pada saat itu kecelakaan dan berakhir koma. Malah kalau dipikir-pikir lagi, takdir memang menyuruh Reynald untuk selalu bersama gadisnya.

Dengan mereka mengikuti ujian nasional ditahun yang sama itu berarti ia akan masuk kuliah ditahun yang sama juga. Reynald sebenarnya tidak peduli, akan kuliah apa nantinya yang ia pilih. Toh, ia hanya ingin mengikuti gadisnya. Kalau gadisnya ingin kuliah di A ia juga akan kuliah di A. Reynald bucin? Tentu saja. Namanya juga jagain jodoh biar gak lepas.

Bella semakin disibukkan dengan bimbelnya, lalu sepulang bimbelnya ia belajar lagi dengan Reynald. Begitu terus selama dua minggu menuju persiapan ujiannya.

Wajah-wajah stres terpatri dihampir setiap murid kelas dua belas. Tak ayal, Sasa dan Risa juga stres dengan ujian yang akan berlangsung dua minggu kedepan. Lucu sih mengingat mereka yang ogah dengan belajar, tiba-tiba jadi ikut bimbel juga bersama Bella.

Saat ini Bella tengah bersama Reynald didalam mobil. Reynald baru saja menjemputnya ditempat bimbelnya. Mereka kini menuju rumah Bella untuk belajar lagi sampai jam sebelas nanti. Akhir-akhir ini kegiatan mereka memang seperti itu.

"Sayang kamu nanti mau masuk univ mana?" tanya Bella memiringkan duduknya menghadap Reynald.

"Kamu maunya dimana?" tanya balik Reynald.

"Ditempatnya Raka. Disana bagus, aku udah lama banget pengen disana" jawab Bella antusias. Reynald hanya tersenyum mendengar suara ceria gadisnya.

"Ya, berarti aku juga disana"

"Kamu ngikutin aku?"

"Iya"

"Karna apa coba?"

"Kenapa emangnya?"

"Gak papa sih, tapikan aku mau lirik-lirik mahasiswa disana siapa tau ada-" Bella langsung diam saat Reynald meliriknya dengan tajam.

"Hehehe engga sayang aku becanda ko" Bella yang mengerti arti tatapan kekasihnya itu lantas menyengir bodoh.

Lagipula ia hanya becanda, sudah lama tak membuat Reynaldnya cemburu. Kangen juga.

"Alasan kamu mau kuliah bareng apa?" tanya Bella antusis. Ia hanya ingin mendengar kata-kata manis dari bibir Reynald malam ini.

Hatinya sudah berbunga-bunga menanti jawaban Reynald yang membuatnya baper nantinya.

"Emang mesti banget alasan?"

"Ya iya dong. Apa yang?"

"Mau ngintilin lo, biar lo gak ganjen disono" jawaban Reynald membuat senyum Bella luntur lalu wajahnya langsung cemberut.

"Yaelah kamu rantein aja nih kalo takut"

"Boleh. Nanti gue rante terus gue kasih nametag yang gede bacannya 'pacar Reynald' terus lo kalungin tiap kemanapun"

"Masa gak percaya sih kalo aku cinta sama kamu? Aku gak bakal ganjen lah yang"

"Itu gak menutup kemungkinan Bell, bisa aja lo khilaf disana"

"Ya tapikan wajarlah kalo cuci mata doang mah"

"Oh wajar ya, oke deh gue juga boleh dong begitu" ujar Reynald kelewat santai.

Couple Goals (SUDAH TERBIT DI GRAMEDIA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang