27

326K 14K 141
                                    

Bella tengah merapikan barang bawannya. Besok ia akan berlibur ke Bandung, menginap di vila Sasa. Lagipula Reynald sendiri tengah liburan bersama teman-temannya, masa iya dia hanya tidur seharian dikamarnya selama liburan.

Bella melirik jam yang menggantung diatas meja riasnya, pukul tujuh malam. Alisnya mengerut ketika sayu-sayu telinganya mendengar bunyi getaran ponsel diatas meja. Ia lantas melihat ponselnya yang disimpan diatas nakas.

Reynald is calling

"Halo?" sapa Bella saat ponselnya sudah menempel ditelinganya.

"Lagi apa sayang?" Bella tersenyum setelah mendengar suara Reynald.

"Packing nih" Bella kini melanjutkan acara beres-beresnya. Tak lupa ia menyalakan loudspeker saat panggilan berlangsung.

"Berangkat pagi kali?" Reynald sudah mengetahui Bella yang akan berlibur ke Bandung bersama sahabatnya.

"Iya. Malem ini aku mau nginep dirumah Sasa sama Risa biar besok pagi langsung otw" jelas Bella. Matanya meneliti barang bawaannya yang sudah ia jajarkan diatas ranjangnya, agar nanti tinggal dimasukkan kedalam kopernya.

"Berapa hari disana?" Reynald sebenarnya khawatir Bella yang akan berlibur ke luar kota, hanya bersama Sasa, Risa. Takut kalau ada apa-apa disana bagaimana? Mana mereka cewek semua.

Tapi Reynald tidak ingin egois. Lagipula, ia duluan yang meninggalkan Bella demi liburan bersama sahabatnya. Jadi, Reynald paling akan menasehati Bella untuk selalu berhati-hati dimanapun itu.

"Sampe kamu pulang hehehe" Bella kini sudah mulai memasukkan barang bawaannya kedalam kopernya.

"Jangan bawa baju sama celana yang kurang bahan ya!" tangan Bella reflek terhenti saat mengingat celana yang Bella bawa kebanyakan hotpans.

"Emang kenapa?" alis Bella mengerut bingung. Padahal Reynald tak ada didekatnya, tapi rasa takut dimarahi Reynald tetap saja terasa.

"Kalo gue bilang jangan ya jangan!" baru saja Bella ingin menyingkirkan hotpansnya disusunan bajunya, tapi tidak jadi. Ia malas untuk memilih celana lagi.

"Iya engga ko. Kamu lagi dimana? Ko berisik banget?" alibi Bella. Lagipula, Reynald di Bali. Mana bisa ia mengetahui Bella yang memakai hotpans.

"Lagi nongkrong diluar. Nanti pas dihotel aku telpon lagi ya" Bella mengangguk singkat sebagai jawaban, walaupun Reynald tidak melihatnya tapi refleknya memang seperti itu.

"Yaudah, jaga pergaulan disana" ingat Bella. Ia tidak ingin Reynaldnya sampai salah pergaulan disana. Namanya juga cowok, kalau sudah kumpul sama teman-temannya bisa saja khilaf kan?

"Iya. Lovyu ganteng!" Reynald selalu mengakhiri telponnya dengan memanggilnya 'ganteng' padahal Bellakan cewek.

"Lovyutu cantik" balas Bella menyamakan panggilannya seperti Reynald. Telpon pun terputus, Bella mengerutkan alisnya saat tadi suara Raka terdengar diponselnya.

Raka berujar pada Reynlad kalau ia baru saja memesan bir empat botol. Pikiran Bella jadi negatif. Makanya Bella bilang diakhir kalimat telponnya, untuk Reynald jaga pergaulan selama disana. Tak memusingkan hal itu, Bella melanjutkan kegiatannya packing. Tak lama suara kelakson mobil terdengar didepan rumahnya.

Bella keluar rumah, tak lupa ia mengunci semua pintu dan jendela. Lalu melihat mobil Risa terparkir didepan gerbang rumahnya. Ya, Risa menjemputnya untuk menginap dirumah Sasa.

"Gila! Lo mau pindahan?" ujar Risa saat Bella menggerek kopernya.

"Banyak bacot. Ini bantu masukin" ujar Bella sambil menggerek kopernya keluar rumah.

Couple Goals (SUDAH TERBIT DI GRAMEDIA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang