61

159K 7.1K 778
                                    

Bella berlari keruangan Reynald, ia ingin mengetahui kenapa dengan kekasihnya itu.

Saat berbelok di lorong depan ruangan Reynald, Bella membelalakan matanya terkejut.

Yang tadinya langkahnya terhenti, kini berpacu lagi dengan langkah yang semakin cepat.

Sosok Reynald berdiri didepan pintu ruangannya, dengan pakaian pasien rumah sakit.

Bella langsung menubruk tubuh Reynald. Ia memeluknya sangat erat. Menghirup aroma memabukkan yang menguar dari tubuh dipelukannya ini.

"Rey. Ini kamu sayang" ujar Bella masih memeluk erat tubuh Reynald.

Reynald masih belum membalas pelukan itu, lalu Bella melepas pelukannya dan menengadah kepalanya tepat ke wajah Reynald.

"Kamu boong ya selama ini kamu gak koma kan? Kalo pun koma pasti kamu komanya cuma beberapa hari kan?" tuduh Bella.

"Rey! Jawab!"

"Aku marah ya sama kamu" ujar Reynald.

Bella mengerutkan keningnya bingung.

"Marah kenapa? Emang aku buat salah?"

"Kan gue udah bilang, kalo ketemu Langit langsung pergi! Kenapa lo malah pamit dulu baru pergi?" wajah Reynald terlihat marah.

Bella mengerucutkan bibirnya, lalu berujar "Yaudah maaf. Lagian kan refleknya begitu. Baru sadar udah langsung ngomel-ngomel. Aku kangen tau"

Bella memeluk tubuh Reynald lagi. Reynald melepas kedua tangan Bella yang  bertengger dipinggangnya.

"Susah ngasih tau pala batu kaya lo!" ujar Reynald menjauh dari Bella.

Bella langsung memeluk tubuh Reynald dari belakang, sebelum Reynald semakin jauh darinya.

"Tolong jangan pergi. Aku minta maaf" ujar Bella pelan.

"Aku gak tau kalo bakal ketemu Langit di taman apartemen kamu. Jangan marah sayang"

Reynald tampak menghembuskan napasnya pelan, lalu meraih tangan Bella. Ia membalikkan tubuhnya untuk menghadap Bella. Tangannya membingkai wajah Bella yang sangat dirindukannya.

"Nakal! Kamu harus dihukum!" Reynald mengecup singkat bibir Bella.

Bella yang terkejut mendapatkan perlakuan tersebut, lantas merasa kehilangan saat wajah Reynald menjauh dari wajahnya.

"Kamu tidur udah dua minggu, masa cuma kecupan doang?" tanya Bella dengan raut kekecewaannya.

Reynald tersenyum lalu menengok kanan, kiri, depan dan belakangnya. Reynald mulai menempelkan bibirnya di bibir Bella.

Bella sangat merindukan bibir ini. Lumatan demi lumatan mereka rasakan. Bella tidak ingin ini semua berakhir.

Tangan Bella dituntun Reynald untuk melingkar dilehernya, sedangkan Reynald langsung menggendong tubuh Bella.

Reynald mendudukan dirinya dibangku depan ruangannya, dengan Bella yang berada dipangkuannya.

Reynald melepas pagutannya, lalu menatap wajah Bella yang terlihat frustasi.

"Lama gak bersentuhan sama gue, lo jadi sange?" goda Reynald.

Bella tidak menjawab, ia malah menarik tengkuk Reynald lalu melanjutkan pagutannya yang sempat tertunda tadi.

Cukup lama mereka saling berpagutan, Bella mulai kehabisan napas. Ia menyatukan keningnya dengan kening Reynald.

"Jangan bikin aku khawatir lagi. Udah cukup yang kemarin-kemarin. Jangan lagi sayang" ujar Bella pelan namun sangat menohok hati Reynald.

Couple Goals (SUDAH TERBIT DI GRAMEDIA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang