18

352K 15.1K 436
                                    

Setelah menonton, Reynald mengajak Bella untuk langsung pulang. Karena keluarnya mereka dari bioskop jam setengah sebelas malam.

Bella tertidur dibangku samping kemudi. Reynald sesekali melirik kearahnya. Wajah Bella saat tidur terlihat sangat damai.

Tak lama mereka sampai digerbang tinggi bercat coklat. Reynald, tidak ingin membangunkan Bella. Alhasil Reynald menunggu Bella bangun terlebih dulu.

Memandang wajah Bella saat tidur, tidak ada bosannya bagi Reynald. Wajah yang damai, selalu mampu menghipnotisnya.

Reynald menelusuri pandangannya ke setiap jengkal diwajah Bella. Jika terlihat sangat dekat seperti ini, Reynald baru sadar kalau Bella memiliki tahi lalat di bawah kelopak matanya, juga di sudut bawah bibir. Betapa cantiknya ia, Reynald memang pintar dalam memilih pacar.

Reynald menyulurkan tangannya untuk membelai lembut pipinya, namun siapa sangka gerakannya membuat Bella terusik dari tidur nya.

"Eh, udah nyampe ya?" tanya Bella dengan suara khas baru bangun.

"Dari tadi" ibu jari Reynald mengelus pipi Bella. Hingga Bella tak mampu untuk tidak memejamkan lagi kedua matanya, karena rasa nyaman diusapannya.

"Kebo dasar!" ujar Reynald terkekeh saat Bella mencoba untuk tidur lagi.

Dengan usil, Reynald mengecup singkat bibir Bella membuat Bella membuka matanya syok. Sedangkan Reynald sudah tersenyum miring dengan alis yang sudah di naik turunkan menggoda. Bella langsung mendorong wajah Reynald dengan telapak tangannya. Wajahnya sudah merona dimata Reynald.

"Bisa banget nyari kesempatannya om!" Reynald terkekeh saat Bella memanggilnya om.

"Itu pembukaan tante. Besok-besok udah bukan kecupan lagi" Reynald mengedipkan matanya menggoda. Sedangkan Bella sudah memukul mulut Reynald pelan.

Reynald mengambil tangan Bella di mulutnya, lantas digenggamnya tangan mungil itu dan dikecupnya berkali-kali. Bella merinding dibuatnya, karena perlakuan Reynald. Entah mengapa, Reynald sangat romantis malam ini. Kan, Bella jadi makin suka.

"Kok gak bangunin aku?" tanya Bella saat Reynald menaruh telapak tangannya dipipinya sendiri. Bella lantas mengelus pipi Reynald, sampai kepala Reynald bersandar dikepala bangkunya.

"Pantes lo pengen pules lagi. Gak taunya dielus gini, rasanya nyaman ya. Apalagi di elus sama yayang secantik lo" Bella lantas memukul pelan pipi Reynald gemas. Hari ini Bella merasa pasokan oksigen diparu-parunya berkurang.

"Orang tanya apa, malah jawabnya apa. Dasar!" balas Bella. Tangannya masih dipipi Reynald dan kembali mengelusnya lagi.

"Abis lo pules banget. Gak tega gue banguninnya. Jangan cuma dielus doang dong. Cium kek" ujar Reynald genit.

"Jam berapa sekarang?" tanya Bella mengalihkan pembicaraan. Reynald hanya berdecak sebal. Sampai kapan ia akan menanti Bella untuk menciumnya? Atau gak, Reynald saja yang menciumnya. Tapi nanti. Saat waktunya tepat.

"Satu. Masuk gih, biar bisa lanjut tidurnya" Bella mengangguk, lalu bergegas keluar mobil. Reynald ikut keluar, saat Bella tengah berjalan memutari mobil.

"Gak mau masuk dulu?" tawar Bella, basa-basi.

"Gak usah. Nanti apa kata tetangga" jawab Reynald sambil membenarkan anak rambut Bella yang mungkin agak, berantakan?

"Kamu langsung balik kan?" Bella memegang Jaket Reynald di kedua pinggangnya, saat Reynald membenarkan rambutnya.

"Iya sayang" Reynald mengecup singkat kening Bella, lalu turun ke bibirnya. Tapi sebelum Reynald berhasil mengecup bibirnya lagi, Bella sudah lebih dulu memiringkan wajahnya. Hingga Reynald mengecup pipi Bella. Reynald mengerang frustasi, lantas mengecup lagi pipi Bella beberapa kali sambil memeluk Bella gemas.

Couple Goals (SUDAH TERBIT DI GRAMEDIA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang