Bella seharian ini selalu menghindar dari Reynald. Ia sengaja berangkat sekolah lebih awal, dengan mengendarai motornya sendiri. Kemarin pun sama halnya, Bella enggan untuk melihat wajah Reynald.
Katakanlah jika Bella terlalu pecemburu. Tapi memang itu nyatanya, Bella jadi agak ragu dengan Reynald. Mengingat Reynald cowok yang suka tebar-tebar pesona seperti itu, tak dipungkiri jika memang telah terjadi sesuatu dengannya dan juga Lita.
Reynald selalu saja mencoba menghubunginya lewat ponselnya, seperti semalam. Sampai-sampai Reynald ke rumahnya hanya untuk membujuknya agar tidak marah. Namun Bella masih enggan untuk menemuinya, alhasil Reynald hanya menggedor-gedor pintu kamarnya dengan Bella yang sengaja memasang earphone ditelinganya dengan volume lagu penuh.
Jam istirahat kali ini Bella tidak memakainya untuk ke kantin, ia memilih uks untuk tempatnya bersembunyi dari Reynald. Pasti Reynald tengah mencarinya disana.
Sebuah pesan masuk dari aplikasi chatting diponselnya yang sedang digenggamnya.
Nama Sasa tertera dilayarnya.
Lo dimana? Reynald ngamuk-ngamuk gak nemu lo di kantin.
Bahkan teman-temannya juga tidak tahu jika Bella ada di uks, karena kalo sampai mereka tahu pastinya mereka akan ember mulutnya.
Bella mengabaikan pesan Sasa, ia memilih memainkan games diponselnya. Suara pintu uks terbuka lalu ditutup lagi membuatnya tak mengurangi konsentrasi dalam gamesnya. Toh brangkar yang ia tempati ditutup dengan gorden.
Suara gorden disibak secara kasar mengalihkan perhatian Bella. Mata Bella membulat sempurna saat mendapati sosok Reynald dengan wajah marahnya.
"Biar apa coba menghindar dari gue tiap saat?! Mumpung lo disini biar gue bikin lo bunting sekalian!!" ujar Reynald membuka kancing kemeja putihnya.
Bella yang melihatnya lantas bangun dari duduknya, ia cukup takut saat ini mengingat Reynald yang tengah marah dengan kondisi uks yang hanya ditempati mereka berdua.
"Macem-macem gue tendang ya punya lo!" ancam Bella.
Bukan Reynald namanya jika merasa terancam dengan ancaman receh dari gadisnya itu.
"Kenapa? Lo takut?! Lebih takut mana lo apa gue?! Udah tiga hari ini lo mendadak ngilang dari pandangan gue, lo pikir gue betah kaya gini? Lo marah cuma karna hal sepele yang gue gak lakuin sama sekali! Bahkan lo gak mau denger penjelasan gue!" ujar Reynald dengan berjalan perlahan kearah gadisnya sambil terus membuka kancing kemejanya.
"Lo tau gue gak suka sama Lita! Kenapa lo peluk-pelukan sama dia waktu kemping kemarin?! Jadi alasan lo waktu itu balik lagi ke bis paginya ngambil barang lo yang ketinggalan, lo perginya sama Lita?!" Bella berjalan pelan mundur kebelakang, karena Reynald yang terus mempertipis jarak diantara keduanya.
"Makanya dengerin penjelasan gue dulu! Gak usah nyimpulin sendiri hal yang gak penting yang bikin lo sendiri sakit hati! Jangan kaya bocah yang kalo ada masalah malah menghindar gini! Dewasa dikit gak bisa?!"
"Engga! Emang gue bocah! Pacaran aja sana sama tante-tante!" Bella melipat tangannya didepan dada, dengan muka yang sengaja dibuang pandangannya.
"Lo tantenya!" Reynald menarik tangan Bella spontan, hingga Bella menubruk dada bidang Reynald.
Reynald mengunci tubuh Bella didalam kukungannya.
"Lo bikin gue nyenyak banget tidurnya semalam. Gegara lo marah sama gue, jadinya gak ada yang gangguin gue tengah malem pas lagi tidur" Bella malah mencubit perut Reynald.
Selama ini, hampir setiap tengah malam Bella selalu menelpon Reynald kalau ia tidak bisa tidur. Padahal ia tau Reynald sudah tidur, tapi itu alasan Bella untuk mengganggu waktu tidurnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Couple Goals (SUDAH TERBIT DI GRAMEDIA)
Teen Fiction*Follow dulu sebelum membaca. Jangan lupa vote juga! * Siapa bilang anak jaman sekarang pacarannya lebay? Bella dan Reynald membuktikan fakta bahwa mereka bukan pasangan lebay seperti diluaran sana. Walaupun mereka sering di juluki couple goals di...