Bel selesai istirahat telah berbunyi nyaring. Semua murid mulai bergegas kembali ke kelasnya masing-masing.
"Lo gak masuk?" tanya Reynald menatap Bella intens.
"Masuk lah, tapi nanti" ujar Bella santai sambil meminum jus jambu kesukaannya.
"Mau jadi nakal ya sekarang?" Reynald mencubit gemas pipi Bella hingga sang empu meringis sambil memukul paha Reynald kesal.
"Ya engga lah" Bella juga tahu kali kalau berlama-lama dikantin saat bel sudah bunyi dari tadi, nanti ia akan berurusan dengan BK.
Baru Reynald ingin bersuara, namun tertahan kala mendengar panggilan dari belakang punggungnya yang menyerukan nama Bella. Apa lagi yang memanggil Bella itu cowok. Reynald lantas menaikan sebelah alisnya.
"Bel, dipanggil tuh sama bu Rosi" ujar Dandi yang diketahui Reynald mempunyai kubu juga disekolah ini.
"Loh, ada apa emangnya?" tanya Bella, lalu menoleh kearah Sasa dan Risa, namun mendapatkan gelengan juga dari mereka berdua.
"Gak tau gue, coba ke rungannya aja" balasnya dengan senyum manisnya. Reynald yang melihat senyuman diwajahnya itu ingin langsung ia bogem rasanya. Seperti kesengajaan menampilkan senyumnya itu, agar Bella terpesona mungkin?
"Thanks, cabut!" ujar Reynald seraya menunjuk arah pintu kantin dengan dagunya.
Dandi pun langsung pergi dari sana dengan perasaan yang jengkel terhadap Reynald.
Anjing, mentang-mentang ketua geng gaya nya songong amat. Pedekate kali sama Bella? Batin Dandi. Ia sempat menoleh kebelakang dan mendapati Reynald yang tengah mentoyor kepala Bella.
"Sana, ke ruang guru" titah Reynald.
"Emang aku buat salah ya? Perasaan engga deh" ujar Bella panik. Ia mencoba mengingat kesalahannya minggu kemarin, tapi yang didapatnya nihil.
"Ya kalo gak salah yaudah gak usah takut. Ayo gue temenin" Reynald bangun dari duduknya, mengulurkan tangannya untuk membantu Bella bangun. Keluar masuk ruang guru, hal biasa bagi Reynald. Apalagi ruang BK? Gurunya bahkan sudah bersahabat lama dengannya. Ya, lawan kata dari bersahabat deh intinya kalau kalian tidak mengerti kata sindiran halus dari Reynald.
"Balik lo pada ke kelas" lanjut Reynald pada Sasa dan Risa, juga pada teman-temannya yang masih asik bercanda.
Reynald menggenggam tangan Bella, menariknya untuk keluar dari kawasan kantin.
"Bu Rosi itu guru biologi bukan guru bk. Kenapa takut?" tanya Reynald. Tangannya masih menggenggam tangan Bella.
"Ya ampun aku baru inget, kemaren aku ketauan tidur di kelas pas jam dia" ujar Bella sambil menggaruk keningnya yang dirasa tidak gatal.
Reynald mengerutkan keningnya heran. Pikirnya Bella termasuk anak rajin yang pastinya taat peraturan, tidur saat jam pelajaran bukan hal asing baginya. Tapi yang gak habis dipikirnya, kok tipe cewek kaya Bella yang gak ada tampang nakalnya malah kebalikannya? Reynald tak memusingkan hal itu, iya langsung merangkul pundak Bella.
"Ko bisa tidur dikelas? Emang gak punya rumah?" tanyanya penasaran. Iya, penasaran. Takutnya Bella begadang semalaman karena bertukar pesan sama yang lain sebelum mereka pacaran.
"Ya punya. Tapi kan hawa di kelas sama dikamar tuh beda. Kalo dikamar hawanya adem karna ac, tapi kalo dikelas kan adem alami dari angin. Itu yang paling susah nolak godaan buat merem" jelas Bella. Reynald yang mendengarnya langsung tersenyum.
"Emang ya, gak salah pilih gue. Cewek gue pinter juga ternyata" ujar Reynald bangga. Tangannya kini sudah bertengger manis dipundak Bella.
"Dih? Ko gitu?" Bella tak mengerti dibagian mananya dia terlihat pintar?
KAMU SEDANG MEMBACA
Couple Goals (SUDAH TERBIT DI GRAMEDIA)
Teen Fiction*Follow dulu sebelum membaca. Jangan lupa vote juga! * Siapa bilang anak jaman sekarang pacarannya lebay? Bella dan Reynald membuktikan fakta bahwa mereka bukan pasangan lebay seperti diluaran sana. Walaupun mereka sering di juluki couple goals di...