Engkau tahu?
Saat ini, hinggakan ketika mahu menulis sebaris ayat pun, hati aku berkata.
Pergi mati dengan semua puisi-puisi sepi yang tak seorang pun sudi memahami!
Pergi jahanam dengan semua rasa yang menghuni di hati, kerna tak seorang pun yang peduli!
Kata-kata itu menjerit di segenap hati dan fikiran aku, sampai aku jadi penat dan akhirnya aku jadi manusia yang hilang segala rasa.
Tapi kawan,
cuma,
cuma disini yang sudi menerima aku, cuma disini yang sudi merangkul aku saat aku jatuh, cuma disini aku bebas meluahkan rasa, cuma disini aku mampu keluarkan air mata.
YOU ARE READING
Tulisan-tulisan patah
PoetryTiada apa di sini. Duduklah di sisi jendela, menikmati alam yang sedang kehujanan dan menghirup secawan kopi bersama bait-bait kata yang sedang kepatahan.