Aku namakan kau bintang. Kerna kau sama sepertinya.
Kadang kau menyinar kadang tak terlihatkan. Tapi aku tahu kau ada, ada disitu. Selalu.
Walau kau tidak tahu yang aku ini masih setia memandangmu tiap kalinya senja berlabuh dan malam menjelma, aku masih tetap tidak jemu.
Bintang, apa kau tidak punya kuasa membaca hatiku?
Atau paling kurang, apa kau tidak menyedari kehadiranku?
YOU ARE READING
Tulisan-tulisan patah
PoetryTiada apa di sini. Duduklah di sisi jendela, menikmati alam yang sedang kehujanan dan menghirup secawan kopi bersama bait-bait kata yang sedang kepatahan.