Act 08 : New Mechanic Arrive (Part 2)

37 1 0
                                    

Waktu yang sama... JK Auto Mechanics...

Tidak seperti di Fortuna, bengkel yang di dirikan oleh Slamet Riyadi beberapa tahun silam ini tidak menerapkan aturan 'Buka sampai malam'. Dan oleh karena itu, sejak pukul 19.00 tadi bengkel sudah mulai ditutup dan hanya meninggalkan beberapa pegawai yang sedang membereskan peralatan dan bersih - bersih. Hingga waktu menunjuk pukul 8 malam, hampir semua pegawai telah pulang dan hanya menyisakan Slamet serta seorang lagi yang sedang sibuk memperbaiki sebuah mobil di salah satu area perbaikan yang kosong.

Sambil tersenyum dan menggelengkan kepalanya, pria itu menghampiri seseorang tadi yang ternyata seorang gadis berambut panjang sepunggung yang diikat ekor kuda dan mengenakan kacamata. Dan walaupun bekas oli mesin nampak menempel di seluruh bagian tubuhnya, itu tak menghilangkan kesan cantik yang ada pada dirinya.

"Hana, masih belum selesai? Ini sudah jam delapan lho," panggilnya pada seseorang itu.

"He? Masak? Padahal tadi sepertinya aku baru saja makan siang," jawab seseorang itu, yang diketahui bernama Hana Juliasari.

"Ya ya terserah kau, tapi sepertinya kau benar - benar memperbaikinya, ya? bahkan sampai melakukan overhaul. Memangnya ada apa? Apa kecelekaan itu juga merusak bagian mesinnya?" Tanya Slamet sambil menaikkan sebelah alisnya karena penasaran.

Slamet kini sedang menatap sebuah Civic Sir-II (EG) keluaran tahun 1991 berwarna putih mutiara. Yang kini bisa dibilang sedang dalam kondisi yang kurang baik. Bemper depan sudah dilepas Hana begitu juga dengan kaca depan dan kap mesin karena bagian - bagian rusak imbas tabrakan yang dialami gadis itu kemarin.

Beruntung, tidak ada bagian dalam body Civic itu yang bengkok atau berubah bentuk sehingga bisa dibilang kerusakannya hanya minor saja. Tapi Slamet sempat bingung karena Hana sekarang juga membongkar seluruh mesin K20A yang tertanam di engine bay mobilnya seperti sedang melakukan overhaul.

Hana menggeleng, "Ya tidak begitu juga, hanya saja aku ingin lebih meningkatkan mobil yang telah dibangun oleh ayah. Bukan berarti ayah tidak membuat mobil ini dengan sempurna! Hanya saja... Aku ingin mobil ini juga sesuai dengan kriteria mengemudiku, agar aku tak selalu mengejar bayangan ayahku. Dan menjadi pengemudi Civic tercepat di Galamadya!!" Jelas gadis itu panjang lebar.

Yang dibalas Slamet dengan mengusap kepalanya dengan lembut, sama seperti seorang ayah yang mengusap kepala putrinya dengan penuh kasih sayang.

'Apa kau melihatnya Sunarko? sepertinya putrimu itu telah tumbuh melampaui perkiraan kita...'

"Dasar kau ini, kalau ayahmu mendengarmu mengetakan hal itu sekarang. Dia pasti akan sangat bangga sekarang."

"Yeah.. aku juga berharap ayah ada disini sekarang."

"Dia selalu disini, bersamamu. Apa kau tahu Hana? Orang itu mati ketika mereka dilupakan. Dan selama Hana tidak melupakan ayahmu maka ia akan selalu bersamamu."

Hana tersenyum simpul, "Terima kasih pak Slamet, jika tidak ada dirimu aku mungkin tidak bisa menjaga dan merawat mobil ayah," ungkapnya berterima kasih atas jasa - jasa yang telah dilakukan Slamet.

"Ah kalau itu tenang saja, aku sudah menganggapmu sebagai keponakanku sendiri jadi santai saja. Hehehe~.." jawab pria itu sembari terkekeh pelan, namu. Kemudian ia teringat akan sesuatu yang membuatnya penasaran.

"..omong - omong, Hana. Anak - anak bilang akhir - akhir ini kau baru saja membeli baju baru dan sering bersikap aneh saat menghadap cermin. Apa kau ingin pergi berkencan atau semacamnya?"

"B-bukan kencan! Dh-Dhanni hanya- uppss!!." Hana segera menutup mulutnya agar tak berbicara lebih banyak lagi.

Nama Dhanni membuat Slamet teringat akan seseorang, atau lebih tepatnya seseorang yang baru saja mengalahkan Hana beberapa waktu lalu di kandang mereka sendiri dan 'hampir' memecahkan rekor waktu disana.

GALAMADYA : UPROAR (ON HOLD/HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang