1 jam kemudian...
Di sebelah timur kota Galamadya, ada sebuah bengkel bernama 'JK Auto Mechanics' yang memiliki spesialiasi khusus untuk tune-up untuk mobil - mobil Hothatch atau hatchback, jenis mobil yang bagian pintu bagasi bagasi menyatu dengan kaca belakang. Dan disinilah Hana Juliasari bekerja tiap harinya, diluar jamnya untuk kuliah sama seperti Dhanni. Hanya saja tidak seperti Dhanni, Hana merupakan pekerja tetap disini dan bukan paruh waktu.
Civic Putih itu segera memasuki gerbang bengkel dan parkir di salah satu spot yang kosong. Setelah turun, ia mengeluarkan barang - barang yang dirinya beli di Departement Store dan segera menuju ke ruang karyawan untuk menyerahkan barang - barang itu pada orang yang memesannya.
"Pak Slamet, aku sudah membelikan barang - barang yang kau minta!" Panggil Hana kemudian meletakan barang - barang tersebut dan beristirahat di sofa yang ada di ruangan tersebut.
"Oh Hana, kau sudah kembali? Bagaimana kau sudah beli obat pel sama tongkat pelnya sekalian?" Pria yang bernama Slamet itu datang dari dalam kantornya untuk mengecek barang - barang yang dibawa Hana.
"...ini obat pel lalu ini tongkatnya~ maaf ya Hana menyuruhmu untuk membeli semua ini. Ini harusnya menjadi tugas Bagas dan yang lainnya. Ah iya! Hana, aku juga dapat soal tim FRD itu. Memang tidak banyak tapi setidaknya cukup untuk kita bersiap - siap." Tambah Slamet.
"Omong - omong Civic yang bagus, jagalah agar terus seperti itu." Kata - kata itu terus terngiang di kepala Hana semenjak ia pulang dari Departement Store hingga sekarang dirinya sampai di bengkel.
"Hmmm~ Dhanni.. benar - benar pria yang baik, kuharap aku bisa bertemu dengannya lagi~..."
"A-ano.. dek Hana? Apa kau mendengarkanku? Halo dek Hana?"
"He? Aduh maaf pak Slamet! Aku sedang melamun, jadi apa tadi? Anda berhasil mendapat informasi soal tim balap FRD itu?"
Tanya Nadia bertubi - tubi dengan pipi yang memerah karena malu. Slamet yang melihatnya hanya terkekeh geli karena baru pertama kalinya ia melihat Hana bertingkah seperti ini.
'Tadi dia menggumamkan nama Dhanni? Jangan - jangan... Ah mungkin dia menyinggung orang yang berbeda.'
Slamet menyodorkan ponselnya pada Hana, "Ini, nama tim itu adalah Fortuna Racing Division. Yang di dukung dan di sponsori penuh oleh benglel Fortuna SpeedShop, kau tahu bengkel itu, kan?" Ujarnya mencoba mengingatkan Hana.
"Iya aku ingat, bengkel yang di dekat bukit graha itu, kan?" Hana men-scroll layar ponsel Slamet untuk mencari history soal tim balap ini, "..aku tahu karena kita juga sering memesan sparepart dari merek. Loh? Kok aneh ya? Aku tidak bisa menemukan sejarah balapan mereka." Nadia menggaruk belakang kepalanya karena tim FRD ini tak memiliki catatan apapun, jumlah kemenangan dan kekalahan, semua tidak ada atau lebih tepatnya belum ada.
"Tentu saja belum ada, itu karena tim itu baru dibentuk di Race Season tahun ini," sahut Slamet menjawab pertanyaan Hana.
"Baru tahun ini?! Itu berarti kita ditantang oleh tim yang baru dibuat tahun ini? Itu bukan lelucon kan pak Slamet?" Timpal Hana merasa sedikit tidak percaya.
"Tidak, awalnya aku pikir itu juga lelucon. Tapi karena itulah kita tak boleh lengah, karena mereka tim baru itu juga sama artinya kita tidak tahu sebesar apa ancaman yang bisa mereka timbulkan. Maka dari itu, Hana. Aku ingin kau sedikit berhati - hati, karena pengemudi yang akan melawanmu adalah-.."
Hana menghentikan Slamet untuk melanjutkan penjelasannya. Kemudian berdiri dari sofa tempatnya duduk sambil berkacak pinggang di depan pria itu. Lalu menepuk - nepuk pundak Slamet pelan dengan tangan kanannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GALAMADYA : UPROAR (ON HOLD/HIATUS)
Ficção AdolescenteBerlatar sebuah kota bernama Galamadya di Indonesia yang menjadi pusat 'Motor Sport' Asia Tenggara setelah mengalami revolusi industri. dua orang saudara asal Semarang, Dhanni Narendra dan kakaknya Sandy Wardhana, datang dengan tujuan berdiri di pu...