"H-hoy ada yang kecelakaan!! Ayo cepat bantu!" Seru salah seorang penonton sambil melompati pagar pembatas.
"Loh bukannya itu Civic dari Hothatch Legion?!" Tambah seorang penontom lain yang sadar kalau mobil yang baru saja mengalami kecelakaan adalah Civic Sir-II EG putih yang sangat dikenal di area ini.
Mereka bergegas berlari menuju ke mobil Hana, namun sebelum mereka sampai, Hana sudah terlebih dahulu turun dari mobil sambil memegangi lengan kanannya. Selain lengannya dan beberapa lebam, tidak terlihat luka parah yangterlihat di tubuh Hana. Para penonton tentu segera menanyakan apakah gadis itu baik - baik saja yang dijawab Hana dengan sebuah gelengan kepala lengah dan air mata yang membasahi pipinya serta napas yang sesenggukan.
"Maafkan aku Ayah... Maafkan aku Ayah... Maafkan aku Ayah..." Hana terus mengucapkan itu berulang - ulang sembari duduk berjongkok di depan Civic miliknya dan melihat kerusakan serta asap putih yang keluar dari sela - sela kapnya.
"A-anu aku sudah menghubungi anggota tim mu yang lain, harusnya mereka akan segera sampai di sini."
"Um, terima kasih."
"Sama - sama." Tukas salah seorang penonton yang sepertinya memiliki kontak di tim Hana.
Setelah beberapa menit, orang - orang yang tadi menolong Hana mendengar berita baru dari penonton yang ada di garis finish. Dimana mereka mendapat kabar kalau M3 CSL silver dari FRD sudah sampai di garis finish dengan waktu yang bisa dibilang hampir menyamai waktu tercepat di area ini yang sebelumnya hanya bisa dicetak Hana atau Slamet.
'Aku gagal membuktikan kalau Civic buatan ayahku lebih superior dari mobil - mobil sport lain. Dan lagi aku juga sudah merusaknya sampai seperti ini, payah... Aku benar - benar payah... Bagaimana aku harus bertemu dengan anggota Hothatch Legio yang lain sekarang?'
Sesal Hana dalam hati sembari melihat beberapa mobil datang ke arahnya. Sementara itu, masih di lokasi yang sama dengan Hana dan hanya berjarak beberapa meter dari lokasi kecelakaan. Terlihat dua orang yang juga melihat kejadian barusan akan tetapi tidak bergerak untuk menolong, yeah sebenarnya juga tidak benar - benar menolong karena salah satu orang itu nampak menahan kantuk yang teramat sangat sementara seorang di sebelahnya lebih fokus pada M3 CSL yang baru saja melintas.
"Satria, aku sudah bilang untuk memperhatikan balapan ini dengan seksama, bukan?!" Celetuk orang berwajah oriental yang mengenakan kacamata berlensa kotak dan diketahui bernama Eko.
"Hoaaammmmm~.... Apa lagi? Sama seperti kemarin, kau mengajakku keluar malam - malam hanya untuk melihat orang lain balapan. Aku curiga, apa sebenarnya kau ini tidak punya teman?" Sahut protes pemuda yabg dipanggil dengan nama Satria oleh Eko tadi.
"Dasar kau ini, setelah melihat M3 silver tadi apa kau tidak merasa tertarik sesikitpun? Jika memang benar mereka ingin menyapu semua Touge di kota ini. Pasti selanjutnya mereka akan pergi ke Sigar Bencah untuk melawan kita!" Ujar Eko lagi, mengatakan maksudnya.
"Lalu?"
"Eh 'lalu' katanya?! Sebagai pemimpin tim 'Sanjaya Speed Crew' aku harus memastikan salah satu pembalap utama di tim ku bisa balapan dengan optimal."
"Kak Eko.." Satrio menepuk pundak kiri Eko, "..tenang saja, meskipun begini aku masih ingat hutangku padamu. Makanya... Jika memang benar aku harus melawan M3 silver itu, aku akan menghancurkannya dengan gaya Sanjaya!"
Tukas Satrio, ia yang sebelumnya terlihat lemah dan malah hampir tumbang karena mengantuk, tiba - tiba merubah nada bicaranya menjadi agak tegas untuk menunjukan pada keseriusannya pada Eko.
Eko tersenyum, "Jangan terlalu serius begitu. Dari dulu aku memang sudah menganggapmu sebagai anggota keluarga Sanjaya."
"Kak Eko tuh yang kelewat serius! Tapi yah... Ter-terima-.." belum sempat pemuda itu menyelesaikan kalimatnya ia jatuh terlelap sambil bersandar pada pundak Eko.
KAMU SEDANG MEMBACA
GALAMADYA : UPROAR (ON HOLD/HIATUS)
Novela JuvenilBerlatar sebuah kota bernama Galamadya di Indonesia yang menjadi pusat 'Motor Sport' Asia Tenggara setelah mengalami revolusi industri. dua orang saudara asal Semarang, Dhanni Narendra dan kakaknya Sandy Wardhana, datang dengan tujuan berdiri di pu...