Act 11 : Batte Of Godzillas (Part 1)

35 0 0
                                    

Seminggu kemudian... Markas besar Sanjaya Speed Crew...

Sebagai tim balap yang berbasis di Sigar Bencah Pass, sudah pasti markas dari SSC atau Sanjaya Speed Crew pastinya juga akan berada di area Sigar Bencah Pass. Dan disitulah, sang pemimpin Eko Sanjaya, memutuskan bahwa tempat perkumpulan SSC tidak lain dan tidak bukan adalah di lapangan parkir restorannya.

Dengan luas lapangan parkir yang hampir 700 meter persegi, tempat ini bisa dengan mudah menampung semua mobil milik member SSC.

Lalu, karena mereka juga penghuni dunia kecepatan di Galamadya. Mereka pasti juga merasa terusik dengan postingan yang mengatasnamakan tim mereka, ditambah sudah satu minggu sejak postingan itu dikirim dan Eko belum tahu siapa pelaku dibalik kasus ini.

"Hmmm~... Ada postingan lain lagi? Apa kita benar - benar tidak bisa mencari tahu siapa pengirimnya?" Tukas Eko yang kini tengah mengelap lensa kacamatanya sambil duduk di kap 400R miliknya.

"Kita benar - benar tidak tahu! Kami mencoba melacaknya, tapi percuma karena forum itu juga memiliki sistem Anonymous Chat! Merepotkan sekali," timpal seorang rekan tim Eko.

"Ini adalah masalah yang tidak bisa dibiarkan, karena nama SSC terkait di dalamnya. Budi, apa rekan - rekan setim kita sudah melakukan tindakan pencegahan? Seperti bantahan atau semacamnya mungkin?" Tambah Eko.

"Sudah, beberapa anggota Hothatch Legion dan bahkan FRD juga sudah membantahnya. Tapi yah... Sebenarnya aku juga memiliki kecurigaanku sendiri," ucap member SSC yang bernama Budi itu.

Eko menaikan sebelah alisnya, "Apa maksudmu?"

"Y-yah mungkin mereka ingin menghancurkan pamor SSC?"

"Kalau itu sepertinya tidak mungkin, karena bila iya, tidak mungkin mereka akan membawa nama mereka sendiri dan Hothatch Legion. Terlalu beresiko."

"A-ahh.. maaf, Eko," Budi menundukan kepalanya.

"Kenapa kau minta maaf? Ini kan bukan salahmu. Yah~... Entah siapa yang melakukan ini. Kita akan mendapatkan jawabannya malah ini saat kita bertemu langsung malam nanti..."

Balas Eko sembari melihat kembali sebuah pengumuman yang baru saja disebar di Internet beberapa jam yang lalu. Mata pria berkacamata itu kemudian teralih pada seorang remaja yang kini tengah merebahkan tubuhnya di atas kap sebuah Commodore SS yang terparkir tidak jauh dari 400R miliknya.

Satria, nama remaja itu, di tengah semua desas desus dan masalah yang sekarang tengah meliputi tim SSC. Remaja itu nampak masa bodoh dengan masalah ini dan lebih memilih untuk tidur.

Untuk member SSC yang lain mungkin melihat itu adalah hal yang lumrah dilakukan oleh Satria, tetapi untuk Eko yang sudah mengenal Satria sejak kecil, dia langsung sadar kalau ada yang tidak beres.

"Kalau menurutmu bagaimana, Satria?" Eko mencoba menanyakan pendapat Satria.

"Hm, aku tidak terlalu peduli. Menurutku selama kita yakin bahwa bukan SSC semuanya tidak akan menjadi masalah," jawab Satria dengan nada malas dan mata yang masih terpejam.

"Aku juga berpikir begitu. Lalu Satria, apa yang sebenarnya tengah mengganggumu? Akhir - akhir kau terlihat lebih kelam dari sebelumnya," tukas Eko langsung pada intinya dan kemudian menyandarkan punggungnya di Commodore milik Satria, "Coba kau katakan."

Satria mendengus, "Tidak ada apa - apa, bukankah aku selalu begini? Bukankah lebih baik kau memikirkan rencana untuk nanti?" Satria mencoba mengubah topik pembicaraan mereka.

"Jangan mencoba mengalihkan perhatian! Kau mulai aneh sejak-.. apa ini gara - gara teman dari Erika yang gadis itu bawa seminggu yang lalu?"

"Cih, bukan! Sudah - sudah tinggalkan saja aku sendiri. Mengganggu saja." Satria  membalik tubuhnya untuk memunggungi Eko.

GALAMADYA : UPROAR (ON HOLD/HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang