Act 09 : Sigar Bencah Strongest (Part 4)

41 2 0
                                    

JK Auto Mechanics...

"Y-yah kalau begitu, terima kasih sudah mengantarku sampai ke bengkel dan telah mentraktirku makan gudeg."

"Santai saja, malahan aku yang harusnya berterima kasih. Sudah mengantarku ke tempat penjual kue Scrummy ini."

"Sama - sama, oh ya dan Dhanni..."

Dhanni yang ingin menutup kaca mobilnya berhenti untuk mendengarkan apa yang ingin dikatakan Hana, "Ada apa?" Tanyanya.

Hana merasa jantungnya kembali berdegup lebih kencang dari sebelumnya, "A-anu.. k-kalau lain kali kau butuh sesuatu di Jogja lagi jangan sungkan untuk bilang, oke?" Ucap Hana tanpa sadar, melewatkan apa yang ingin ia bicarakan sebenarnya.

'Apa yang kau katakan Hana?! Itu benar - benar melenceng dari apa yang kau rencanakan sebelumnya!!!' Hana berteriak dalam hati.

"Oke tentu saja, aku akan menghubungimu lagi kapan - kapan. Aku pulang dulu ya, ada pekerjaan soalnya," jawab Dhanni santai sambil menyalakan mesin M3 CSL miliknya.

"..oh dan sampaikan salamku juga pada bapak pengemudi Clio itu."

"Pengemudi Clio? Maksdumu pak Slamet? Baiklah akan kusalamkan."

Dhanni tersenyum, dan setelah mengatakan 'Sampai Jumpa' ia menutup kaca mobilnya. Hana melambaikan tangannya seraya melihat M3 CSL berwarna silver itu bergerak menjauh meninggalkan area JK Auto Mechanics.

Ia menghela napas dan kemudian tersenyum kecil, dan saat ia berbalik badan untuk masuk ke dalam bengkel...

"Cie cie cie~... Hana ternyata sudah besar ya.."

"Jadi itu anak yang dari FRD kemarin ya?"

"Sial! Dia benar - benar membuatku iri!"

Saat Hana memalingkan pandangannya, betapa terkejutnya dia. Karena melihat beberapa pegawai bengkel mengintipnya dari gerbang bengkel. Seketika itu juga wajah Hana memerah seperti kepiting rebus karena malu, kemudian tanpa berkata - kata ia menutup wajahnya dengan kedua tangan dan langsung berlari ke dalam bengkel, dengan mata tertutup!.

"Kalian ini! Terserah aku marah dengan kalian!" Celetuk Hana yang berlari ke arah ruang pegawai.

"O-oi Hana jangan lari dengan mata tertutup! Hati - hati ada-.."

Sebelum salah pegawai itu berhasil memperingatkan Hana, gadis itu sudah terlebih dahulu menghantam pintu kantor dengan cukup keras. "Kenapa tidak bilang kalau pintunya tertutup!" Ucap Hana kesal sambil membuka pintu tersebut dan kemudian masuk kedalamnya.

"Bagaimana mau bilang kalau kau lari seperti itu. Hadeh~.." gumam si pegawai sambil menggeleng - gelengkan kepalanya.

Sementara itu di bagian Dhanni, baru beberapa ratus meter dari JK Auto Mechanics. Ia terpaksa meminggirkan mobilnya dan berhenti karena ada panggilan masuk di ponselnya.

"Halo? Nadia kah, ada apa?" Tanya Dhanni pada sang penelfon, Nadia.

"Menemanimu ke Sigar Bencah Pass? Besok? Jam berapa?... Oke oke aku bisa. Baiklah kalau begitu sampai jumpa besok." Dhanni memutus panggilan tersebut dan kemudian kembali melanjutkan perjalanannya.

'Aku benar - benar beruntung. Hari ini aku tidak sempat berlatih di Sigar Bencah Pass, eh malah Nadia mengajakku ke sana besok. Aku rasa aku. Bisa memanfaatkan kesempatan itu untuk mengecek jalurnya, sudah lama aku tidak mengemudi melalui jalur itu. Dan sepertinya gadis itu juga tidak akan marah kalau aku turun dengan sedikit mengebut besok.'

Batin Dhanni sambil menyunggingkan senyum kecil tak sabar menunggu besok untuk segera menjajal aspal dari jalur Sigar Bencah Pass.

Keesokan harinya...

GALAMADYA : UPROAR (ON HOLD/HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang