Act 16 : Meaning Of Skilled (Part 3)

39 1 0
                                    

3 hari kemudian... Galamadya Ring...

2 jam sebelum tengah malam. Berlusin - lusin mobil terlihat mulai memasuki kawasan Ring dari pintu gerbang utama.

Tentu saja mereka datang kemari bukan tanpa alasan. Mereka datang untuk melihat balapan antara tim balap yang sedang naik daun, Fortuna Racing Division, melawan bengkel baru di GM bernama Kukuh Racing Tech.

Alasannya cuma 1, yaitu merebut tiket ke Summit Festa yang saat ini diperkirakan akan jatuh ke tangan FRD berkat aksi luar biasa mereka.

Tanggapan dari sang pemimpin FRD? "Mereka sudah berbaik hati melayangkan tantangan mereka melalui Dhanni. Kalau begitu, mari tunjukan pada mereka arti dari 'ahli' yang sesungguhnya.."

Itulah yang Dian katakan ketika mendengar salah satu pembalap KRT bertemu dengan Dhanni bulan Februari lalu. Sekarang, di Pit Stop Private Fortuna SpeedShop...

"Bagaimana kondisi M3 Dhanni, Kartiko?" Tanya Dian pada Kartiko yang tengah mengecek mesin mobil Dhanni.

"Sempurna, kondisinya tidak bisa lebih baik dari ini. Aku tidak bisa melihat alasan M3 kak Dhanni kalah melawan Supra RZ mereka," balas Kartiko sambil mengelap tangannya yang terkena oli mesin.

"Lalu bagaimana dengan R34 Sandy? Dia juga siap beraksi, kan?" Selanjutnya Dian bertanya pada Rudi yang kini tengah mengecek mobil Sandy.

Yang dijawab acungan jempol oleh Rudi.

Dian mengangguk puas, lalu melangkahkan kakinya untuk menemui kedua keponakannya yang kini sedang berada di depan Pit Stop. "Sandy, Dhanni," panggilnya. "..Apa kalian sudah siap?"

"Tentu saja kami sudah siap! Iya kan, Dhanni?" Sandy merangkul pundak Dhanni.

"...." Tetapi Dhanni hanya diam saja. Melamun.

"Woy! Dhanni?..."

Dhanni yang sadar segera membalas Panggilan Sandy. "E-ah?! A-ada apa? O-oh ya kami sudah siap Om. Tenang saja." meskipun melamun sepertinya ia tetap memperhatikan Dian.

Sambil menghembuskan asap dari mulutnya Dian mengangguk puas. Lalu menyilangkan kedua tangannya di dada.

"Baiklah kalau begitu. Dhanni, aku ingin kau tetap fokus."

"Iya - iya aku paham. Maaf tadi aku sedang meditasi."

"Meditasi apaan?! Kau selalu seperti ini sejak tiga hari yang lalu. Apa sesuatu terjadi saat kau bersama gadis itu?"

"A-apa yang kak Sandy bicarakan?! Tidak terjadi apa - apa antara aku dan Nadia!"

'Jelas Sekali~..' ucap Sandy dalam hati sambil menghela napas. '..Nadia, kah? Kalau tidak salah aku sempat bicara dengannya beberapa hari lalu.'

Kita lompat sejenak ke 3 hari lalu, dimana setelah menjemput Nadia. Dhanni langsung membawa gadis itu ke Fortuna untuk mengambil IS300 SportCross miliknya yang sudah diservis...

Setelah sampai ditempat, Dhanni lupa kalau ia meninggalkan kunci mobil Nadia di kantor dan bergegas pergi untuk mengambilnya.

"Aduh sial! Maaf ya Nadia, aku meninggalkan kunci mobilmu di kantor. Tunggu sebentar aku akan mengambilnya. Oh dan iya... Jangan hiraukan apapun yang pegawai bengkel ini katakan padamu!" Kata Dhanni sebelum pergi meninggalkan Nadia.

"Baiklah - baiklah, tidak usah tergesa - gesa. Aku juga tidak buru - buru kok." Balas Nadia pada Dhanni yang sudah mulai berjalan.

Baru beberapa detik, gadis itu telah ditemui oleh sang Manager Fortuna bersama dengan Sandy. Dimana Sandy berbisik "Ini lho gadis yang aku bilang dirayu oleh Dhanni," yah walaupun tidak bisa disebut sebagai bisikan karena Nadia masih bisa mendengarnya.

GALAMADYA : UPROAR (ON HOLD/HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang