Act 04 : 3000GT VR-4 Turbo V.S M3 CSL (Part 2)

69 2 1
                                    

Kembali ke balapan. Karena insiden kecil tadi, Joko jadi tidak melihat sorot mobil Dhanni karena jarak dirinya yang mungkin sudah terlalu jauh memimpin.

"Ada apa Dhanni Narendra? Apa cuma segini kemampuanmu? Dimana aura pejuang yang kau tunjukan saat kita pertama kali bertemu? Benar - benar mengecewakan."

Setelah melalui belokan tadi, Joko kembali dihadapkan dengan seksi selanjutnya dari lintasan yaitu beberapa bagian berbelok yang bisa dibilang cukup 'tricky' karena di bagian ini pembalap - pembalap sering terlalu terburu - buru untuk mengerem dan berbelok.

Ditambah gelapnya jalur dan lampu penerangan yang tidak membantu sekali, ban depan 3000GT Joko sempat menginjak pembatas atau 'kerb' yang ada di pinggir jalur dan membuat mobilnya sedikit memantul ke udara. Dengan sigap Joko kembali menguasai kendali atas mobilnya, namun tetap saja itu membuatnya kehilangan waktu dan tentu saja mempersempit jaraknya dengan Dhanni.

'Kurang ajar, lintasan ini memang tak memberi sedikitpun celah untuk lengah!' Umpat Joko dalam hati.

Tangan Joko dengan lihai memindah posisi giginya ke gigi rendah untuk memulihkan kembali akselerasi yang sempat hilang dan kembali mendapat ritme mengemudinya.

Disaat dirinya sudah sampai ke belokan ke-3 dimana itu adalah belokan berkecepatan rendah ke kanan, Joko merasa ada sekelibat cahaya yang muncul di kaca spionnya. Awalnya dia kira itu adalah kilatan dari lampu penerangan di pinggir jalan, akan tetapi saat mengecek spionnya membuat... kedua bola matanya membulat.

Kilatan itu berasal dari sorot lampu depan sebuah M3 CSL silver metalik yang ia kira sudah ketinggalan cukup jauh dibelakangnya. Tapi ada yang berbeda dari sebelumnya, walau Dhanni menjadi sedikit lebih cepat, mobil itu menjadi agak tidak stabil saat berbelok dan cenderung sedikit terlalu oversteer. Kemudian, setelah belokan tadi terlewati di depan mereka kembali muncul belokan berbentuk setengah lingkaran ke arah kiri. Joko menginjak rem untuk mengurangi kecepatan mobilnya dari 90KM/h ke 60KM/h untuk berbelok, dan seperti biasa dirinya selalu bisa mencari sudut terbaik di jalur dalam untuk berbelok.

Sementara di sudut Dhanni, kali ini dia kembali terlambat mengerem untuk berbelok. Tetapi dia melakukan itu dengan sengaja, saat Joko berbelok dengan kecepatan 60KM/h, Dhanni berbelok dengan kecepatan 75KM/h dan dia melakukannya dengan teknik drift!.

Jadi jika dilihat, 3000GT Joko melibas belokan dengan teknik grip di jalur dalam sementara Dhanni memanfaatkan jalur luar yang kosong dengan teknik drift. Menimbulkan suara decitan ban yang cukup nyaring menggema ke seluruh area Ring.

"Jika aku tak bisa mengejarmu di jalur lurus, maka aku akan menghajarmu di belokan!!" Seru Dhanni dari dalam mobilnya.

"Ingin melawanku dengan teknik drift, hah?! Memang begitu seharusnya! Ayo tunjukan lagi daya juang yang kau miliki, bocah!" Seru Joko juga dari mobilnya.

Tapi walaupun terlihat hebat dari luar, pada kenyataannya sekarang Dhanni sendiri juga kesulitan mengendalikan mobilnya. Dia tidak melakukan apapun yang spesial, hanya mematikan sebuah sistem bernama DSC atau 'Dynamic Stabillity Control'. Sebuah sistem yang mengatur traksi dan stabilitas roda belakang dengan membatasi putaran mesin saat komputer merasa akan ada spin.

"Dhanni, apa kau tahu soal sistem DSC yang ada di mobilmu?"

"Tentu saja aku tahu! Mana mungkin aku membeli mobil yang aku tidak ketahui seluk beluknya"

"Yah, baguslah kalau kau tahu. Mungkin bagus kalau kau coba mematikan sistem itu dan merasakan perbedaannya. Cobalah, kuyakin itu bisa memberi peluang untuk mengalahkan kehebatan AWD di tikungan.."

GALAMADYA : UPROAR (ON HOLD/HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang