Act 09 : Sigar Bencah Strongest (Part 1)

40 1 0
                                    

Beberapa hari kemudian...

Tanpa terasa sekarang tanggal di kalender sudah menunjuk ke hari minggu terakhir di bulan Januari. Yang artinya ini adalah hari dimana Dhanni meminta Nadia untuk berkenc-.. eh bukan tapi meminta gadis itu untuk mengantarnya ke salah satu tempat penjualan oleh - oleh terkenal di Daerah Istimewa Yogyakarta selain bakpia pathok.

Tepat pukul 06.00 sebuah M3 CSL '03 berwarna silver metalik telah terlihat berhenti di depan JK Auto Mechanics. Bengkel itu mungkin belum sepenuhnya buka, tetapi para pegawainya sudah berdatangan sejak pukul setengah lima pagi tadi untuk mempersiapkan bengkel sebelum dibuka.

Dan kemudian... Seseorang yang ditunggu Dhanni keluar juga. Seorang gadis berumur 19 tahun dengan tinggi 167 sentimeter yang menggunakan kacamata dan memiliki ramput panjang sepunggung yang diikat ekor kuda. Dengan kaus dan jaket sporty sebagai atasan dan celanan jeans ketat serta sepatu kets sebagai bawahannya.

"Ma-maaf, apa kau menunggu lama?" Tanya gadis itu, yang memiliki nama Hana Juliasari, segera setelah memasuki M3 Dhanni.

"Tidak juga, aku juga baru sampai. Tapi... Entah kenapa aku merasa tidak nyaman dengan tatapan teman - temanmu itu," timpal Dhanni yang tak sengaja melihat tatapan aneh pegawai JK Auto Mechanics yang lain.

"Oh itu. Sudah biarkan saja, mereka semua memang begitu!  Jangan terlalu dipikirkan," Hana mengibas - kibaskan tangannya.

Dhanni pun juga tak mau memusingkan diri memikirkan hal itu. Setelah memindahkan transmisinya ke gigi 1, Dhanni menginjak pedal gasnya dengan perlahan dan M3 CSL itupun bergerak pergi meninggalkan JK Auto Mechanics.

"Hah~... Akhirnya mereka pergi. Sekarang lebih baik kita bersiap - siap untuk buka."

"Cih, beruntung sekali bocah dari FRD itu! Baru bertemu sekali tapi bisa langsung mengajak Hana pergi begitu saja!"

"Sudah - sudah! Setiap orang punya rejekinya masing - masing. Seperti kata pak Slamet, sebaiknya kita bersiap untuk bekerja."

Cakap seorang anggota HotHatch Legion pada rekannya yang kini nampak sedang menghela napas dengan tatapan pasrah. Sementara Slamet dan pegawai yang lain hanya melihat sambil nyengir atau tertawa kecil.

Bahkan setelah mereka sampai di Rawa Pening Pass untuk menuju Ambaraea sebelum menuju Yogkarta, keheningan masih menyelimuti mereka. Yeah, walaupun sebenarnya alasan sebenarnya dibalik kesunyian ini adalah kedua manusia ini bingung mencari bahan pembicaraan yang tepat. Secara Dhanni dan Hana belum terlalu akrab satu sama lain.

'Ah, aku benci hal seperti ini. Suasananya jadi surreal sekali. Ayolah Dhanni! Pikirkan sesuatu yang bagus dan ajak dia bicara! Arrgghhh sial!?! Aku tidak tahu apa yang harus kubicarakan!?!' seru Dhanni dalam hati

Sementara itu di sisi Hana...

'Aduh bagaimana ini. Jantungku dari tadi bisa tenang dan terus berdegup dengan kencang. Padahal sebelumnya aku juga sering duduk semobil dengan laki - laki tetapi tidak pernah sampai seperti ini!! Gawat, kalau seperti ini dia pasti akan tahu kalau aku sedang gugup dan kemudian akan menganggapku aneh!' ungkap gadis itu sembari mencoba mengatur pernafasannya untuk membuat dirinya lebih tenang.

Dhanni sedikit melirik Hana yang terlihat terengah, "Kau baik - baik saja? Kau terlihat tidak enak badan. Kalau iya aku akan putar balik dan mengantarmu pulang."

"He? A-ahh tidak apa - apa, aku baik - baik saja kok! Terima kasih sudah mengkhawatirkanku," jawab Hana seraya tersenyum.

"Oh kalau begitu ya sudah, tapi bila kau memang sedang tidak enak badan langsung bilang saja.  Ok?" Tambah Dhanni yang ditanggapi sebuah anggukan ringan oleh Hana.

GALAMADYA : UPROAR (ON HOLD/HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang