Act 10 : Why So Serious? (Part 2)

32 1 0
                                    

'Hah~... Bau ikan memang yang paling memuakkan. Tapi setidaknya disini baunya sudah tidak terlalu tercium lagi.'

Ungkap dalam hati yang kini telah memarkirkan mobilnya ke posisi terjauh dari restoran tadi. Awalnya ia berniat untuk menetap di dalam mobil, namun setelah matanya menangkap pemandangan yang menarik perhatiannya Dhanni kemudian memutuskan untuk keluar dari mobil.

"Buset... Aku tidak menyangka pemandangan kota Galamadya bisa terlihat sangat bagus dari sini," ucap Dhanni.

Cuaca hari ini tidak terlalu panas tetapi juga tidak terlalu berawan sehingga Dhanni masih bisa melihat pemandangan dengan cukup jelas. Ia menyapukan pandangannya ke seluruh penjuru kota, mulai dari pelabuahan, kemudian sistem jalan toll yang terlihat seperti melingkari kota, dan tidak lupa pemandangan dari kompleks balap terbesar di kota, Galamadya Ring.

Dengan cuaca seperti ini bahkan Dhanni bisa melihat beberapa benda kecil yang pastinya adalah mobil bergerak di lintasan Ring. Mau itu di Inner atau Outer Ring.

Setelah merasa puas melihat pemandangan ia ingin kembali masuk kedalam M3 CSL miliknya, namun langkahnya terhenti saat melihat sebuah mobil lain yang ternyata terparkir tidak jauh dari mobilnya.

'Mobil itu... Commodore SS tahun 2004!!'

"...bukankah itu Commodore yang melewati kami tadi?" Dhanni langsung mengingat kalau dirinya pernah melihat mobil itu.

Insting Petrolhead Dhanni langsung mengambil alih. Dengan seksama kedua matanya langsung memeriksa setiap inci dan sudut dari mobil ini. Saking asyiknya, hingga ia tidak sadar kalau ada orang yang memperhatikannya dari belakang.

Hampir setiap jengkal dari mobil tidak lolos dari pengamatan Dhanni. Mulai dari bagian kaki - kaki, hingga mengintip bagian dalam mobil apakah dipasang roll cage atau tidak, ia benar - benar memperhatikan semuanya.

'Racing Brakes, dengan chamber yang sudah diatur dan juga suspensi yang telah direndahkan. Bagian dalam mobil ini juga sudah dipasang Roll Cage. Sekali lagi, kota Galamadya benar - benar membuatku terkesan, siapa sangka ada yang menggunakan sebuah Commodore SS untuk balapan.'

Ungkap Dhanni dalam hatinya dengan kedua bola matanya masih menatap tajam Commodore SS itu. Hingga akhirnya...

"Hoy, apa yang kau lakukan dengan mobilku?" Sebuah suara laki - laki membuatnya terkejut.

'Matilah aku! Karena terlalu asyik mengamati aku jadi tidak sadar kalau diriku sendiri sedang di amati!!??'

Dhanni merasa sangat malu sekarang, karena memperhatikan mobil sampai seperti ini, itu membuatnya berpikir bahwa dirinya terlihat seperti seorang pencuri yang sedang mengamati curiannya.

Namun ia berusaha tetap santai dan berbalik untuk melihat siapakah orang pemilik suara sekaligus mobil ini.

"O-oh maaf, aku hanya mengamati mobil ini karena aku jarang melihatnya dirawat dengan sebaik ini."

"Benarkah itu? Dari pandanganku kau malah terlihat seperti ingin mencurinya."

"Tentu saja tidak! Yeah lupakan itu. Aku akui mobilmu ini adalah benar - benar Commodore yang bagus."

"Begitukah? Tapi sayang sekali ini bukan mobilku, ayahku yang membelinya jadi secara teknis ini adalah mobil ayahku. Hahhh~... Aku mengantuk."

Dhanni merasa pusing mencoba mencerna perkataan orang ini, namun kemudian menggelengkan kepalanya ringan untuk berhenti memikirkannya. Tetapi kemudian sebuah pertanyaan terbesit di kepala Dhanni.

"Nah, kalau aku boleh bertanya. Apakah kau juga seorang pembalap?" Pertanyaan itulah yang keluar dari mulut Dhanni.

Pria itu, pria yang mungkin memiliki tinggi sekitar 172 / 173 sentimeter dengan postur badan yang bisa dibilang agak kurus. Rambutnya terlihat acak - acakan dan juga mata yang masih terlihat mengantuk memberikan kesan bahwa orang ini baru saja bangun tidur. Orang itu berpakaian cukup simpel hanya dengan mengenakan kaus oblong, celana jeans, sepatu kets, dan juga sebuah jaket parka berwarna hijau tua.

GALAMADYA : UPROAR (ON HOLD/HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang