Act 06 : Fortuna Racing Division (Part 3)

63 1 3
                                    

Rawa Pening Pass...

Akhirnya waktu yang ditunggu seluruh penggila kecepatan kota Galamadya datang juga, semua orang dan semua mobil dari berbagai tipe dan merek datang secara berbondong - bondong ke jalan tembus yang menghubungkan kota ini dengan Ambarawa untuk merayakan Car Meet pertama di Race Season 2011 ini.

Semenjak jam telah menunjuk pukul 23.00, raungan - raungan mesin mulai memenuhi jalanan pegunungan Milarsambet. Semua parkiran yang ada di sepanjang jalan ini langsung terisi penuh! Di semua tikungan yang ada juga sudah dipenuhi orang untuk dapat melihat aksi - aksi di balapan ini dengan lebih jelas.

Dan untuk acara utama malam ini adalah... Tentu saja balapan balapan antara tim paling dominan di Rawa Pening Pass melawan tim balap baru yang belum pernah di dengar sebelumnya. Mereka tak sabar ingin melihat bagaimanakah performa tim balap baru ini dalam melawan 2 pembalap utama Hothatch Legion, yang memiliki julukan 'Setan Putih' dan 'Iblis Merah'.

"Woy lihat! Tim baru itu datang! Tim FRD!!"

"Mana mana?! Wah kau benar!? Eh tunggu, M3 itu... Sepertinya aku pernah melihatnya."

"Dasar bodoh!! Itu adalah M3 yang mengalahkan Joko dari Brandals Motor di Ring satu bulan lalu!"

"K-kau benar, aku tidak tahu kalau dia tergabung sambung dalam sebuah tim. T-tapi siapa pengmudi GT-R itu?"

Komentar - komentar dan pertanyaan mulai sayup - sayup terdengar dari para penonton saat melihat sebuah Skyline GT-R R34 V-Spec II berwarna silver metalik dan M3 CSL yang juga berwarna silver metalik diikuti oleh sebuah Ram LARAMIE Hemi quad-cab datang ke Rawa Pass dan segera menuju ke tempat parkir tertinggi di area ini dimana tim Hothatch Legion sudah menunggu.

Sementara itu...

"Aku dapat dari kabar dari orang dibawah, tim FRD sudah tiba," celetuk seorang pemua yang kini tengah mendapat panggilan si ponselnya.

"Begitu, baiklah! Apa semuanya sudah siap? Marsekal? Jalan? Apa semuanya sudah diurus?" Tanya Slamet mengomando anggota timnya.

"Marsekal sudag tersebar di seluruh jalur pak!'

"Lalu lintas sudah mati! Kita sudah bisa mulai kapan saja!

Lapor dua anggotanya secara bergantian. Slamet mengangguk puas, lalu membalikkan badannya untuk melihat Hana yang kini sedang bersandar di mobilnya dengab kedua tangan menyilang di dadanya. Ia lalu mengeluarkan sebuah permen kopi dari kantongnya lalu menyodorkannya pada Hana.

"Ini supaya tidak ngantuk," sambil memberikannya Slamet kemudian ikut bersandar di sebelah Hana, "..bagaimana? Apa kau sudah siap?" Tanyanya kemudian.

"Terima kasih, tenang saja pak Slamet. Bukannya aku sudah bejanji untuk mendapatkan tiket ke Summit Festa? Selama aku bersamanya aku tidak akan kalah melawan siapapun," tukas Hana sembari mengelus - ngelus mobilnya. "..aku harap ayah ada di sini untuk melihatnya.."

"Baguslah kalau begitu, dan tenang saja, aku yakin ayahmu akan selalu memperhatikanmu. Hah! Orang itu, pasti tidak akan membiarkan putri kecilnya sendirian."

"Hehe sekali lagi terima kasih, pak. Tapi bukankah sebaiknya kau meluapkan kasih sayang ini pada anakmu sendiri?" Tanya Hana pada Slamet yang kini sedang mengusap pelan kepalanya.

Slamet terkekeh, "Mereka semua sekarang sedang sekolah di luar negeri. Lagipula kau dan semua pegawai di JK sudah kuanggap sebagai anakku sendiri. Hehe~.. lihat itu mereka sudah datang, ayo kita sambut mereka."

Tak terasa disaat mereka mengobrol, tim FRD telah sampai di tempat parkir yang menjadi tempat tim Hothatch Legion berkumpul. Slamet dan Hana pun segera berdiri dan bersiap untuk menyambut tim yang akan mereka lawan malam ini. Dari dalam Ram, keluar orang yang kira - kira berumur pertengahan 30 atau awal 40-an dengan rokok tergantung di mulutnya, bersama dengan orang yang terlihat jauh sedikit lebih muda.

GALAMADYA : UPROAR (ON HOLD/HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang