4 :: Perasaan Aneh
"Aneh aja gitu saat ngelihat wajah kesal lo malah ngebuat gue susah untuk berhenti senyum." Levin ganteng.
-Feel Real-
"SUMPAH sweet anjir ya si Davin? Ish gue ngga percaya," pekikan heboh itu memang berasal dari Resha, cewek berambut cokelat panjang itu ketika mendengar cerita Cessa barusan mengenai Davin tadi. Heuh.
Naura menjentikan tangannya ke udara. Nampak begitu antusias. "Hooh, padahal itu anak kan biasanya cuek banget kayak es batu." Naura menganguk sambil mencomot keripik yang berada di toples tadi.
Memang sih selepas pulang sekolah tadi mereka berempat memutuskan untuk singgah di rumah Cessa, sekalian mengerjakan tugas bahasa indonesia tadi.
Cessa mengibaskan tangannya selesai mencepol rambut hitam melebihi bahunya itu. "Biasa aja." Lalu dengan santainya Cessa mengambil kaca matanya dan duduk bersila sambil menatap laptopnya.
Devia dengan gemasnya menjitak pelan kepala Cessa. "Ya kali kayak gitu biasa aja, oneng."
Cessa memutar bola matanya malas lalu menatap ke arah Devia yang duduk di sebelahnya. "Ya emang biasa aja, orang di Pipin itu teman kecil gue," balas Cessa dengan santainya. "Kalian aja yang berlebihan."
Reina yang sedang mencomot kacang panggang dari dalam toples langsung berseru. "Nah kan itu udah punya panggilan sayang segala." ledeknya.
"Yaelah, Rein. Itu mah panggilannya si Davin waktu kecil gue emang kebiasaan manggil dia pipin." Cessa membalasnya sambil mengetikan sesuatu pada layar laptopnya. "Btw ini gue lagi bete akut sama Bu Faridha."
Resha mengerutkan satu alisnya heran sambil mengalihkan perhatiannta dari ponselnya. "Lah? Emangnya Bu Faridha kenapa deh?"
"Ya kesel aja, lo bayangin deh gue dapat kelompok anggotanya ada si Levin kutu beras. Kan ya namanya kampret."
Devia sontak tertawa melihat Cessa mencebik kesal seperti itu. "Jalanin aja lah, jangan terlalu benci gitu sama orang, Cess. Apalagi cowok. Hati-hati aja."
Naura menganguk setuju dengan pernyataan Devia barusan. "Bener tuh. Suka aja baru nyaho lo," balasnya sambil terkekeh. "Eh tapi btw si Levin tuh aslinya keren, ya ngga sih?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Feel Real
Teen FictionFeel Real "Ketika cinta itu hadir." a teenfiction by natchadiary Remaja, pasti erat kaitannya dengan persahabatan dan cinta. Seperti halnya yang dialami oleh Cessa. Dimulai dari hari pertama masa putih abu-abunya yang langsung di hadapkan dengan c...