33 :: Aku baik-baik saja
"Lo tahu apa bedanya minum kopi sama lihat lo ketawa dengan dia? Sama aja. Kayak ada pahit-pahitnya." -Levin
"Aku mulai terbiasa sekarang. Melihat tawa kamu menguar dengan tawa dia, kamu yang selalu membuat dia tertawa, kamu yang selalu jadi alasaln dia bahagia, dan kamu yang selalu memperhatikan perasaannya. Aku terbiasa. Nyata dan faktanya perasaan kecewa itu benar adanya. Aku benci tapi aku memilih diam." — Natchadiary
-Feel Real-
LEVIN baru saja akan merebahkan tubuhnya di atas tempat tidurnya tapi dentingan pelan pada ponselnya menghentikan gerakannya itu. Beruntungnya mualnya sudah agak mendingan dari pada tadi sih.
Cowok berambut hitam itu mengulas senyumannya ketika mata cokelat teduhnya membaca sebaris notifikasi pada ponselnya. Sebuah pesan chat yang membuatnya geleng-geleng kepala kayak anak abg alay yang lagi dilanda kasmaran.
Cessa Bawel
Lep lo gimana? Masih sakit ngga? Kapan sembuh sih kamu? Njay banget pake kamuan 😂😂Cessa Bawel
Oh ya kelupaan mau bilang masa. Najis ngga ya kalau gue bilang gue kangen sama lo, sayang 😗😗Levin tertawa membaca pesan Cessa yang baru saja terkirim setengah menit yang lalu itu. Segera saja di balasnya pesan itu.
Levin Ivano
Agak mendingan kok. Santai aja looo gue emang ngangenin sih anaknya 😚Levin Ivano
Cie sayang😋😋😋Cessa Bawel
Yee najis ya lo masih aja kepedean say. Btw cepet sembuh ya loo, gue ga ada ojek nih ga kasian lo sama gue :vLevin Ivano
Pacar laknat ya kamu 😣😣Levin Ivano
Eh ya btw kan pacar lo lagi ga masuk sekolah nih. Lo pulang di anter sapa? Naik ojol ya lo ha jomblo banget😋😋Selang lima menit masih saja belum ada balasan dari pesannya itu membuat Levin menghela napasnya pelan. Tanda pesannya di baca saja belum ada.
Mencoba positive thingking saja. Palingan Cessa lagi di jalan pulang, melihat jam yang sudah mengatakan jika bel pulang pastinya sudah berbunyi sejak dua puluh menit yang lalu, palingan Cessa lagi sibuk.
Ya anggap saja begitu.
Levin lantas memilih untuk merebahkan tubuhnya di atas tempat tidurnya sembari menatap ke arah langit-langit kamarnya yang berwarna cream lembut yang bersih.
Ponselnya berdenting pelan kembali membuatnya segera menyambar benda pipih yang tergeletak di sampingnya itu. Senyuman tipisnya mendadak pudar ketika tidak mendapati notifikasi pesan lagi. Hanya sebaris tulisan yang membuatnya mengernyit heran.
Tnyaochara add you as a friend.
Levin mendiamkan notifikasi itu selama lebih dari satu menit sebelum tangannya sudah bergerak untuk mengadd back account pesan online temannya semasa SMP dulu dan teman satu angkatannya juga sekarang. Mantan gebetan lebih tepatnya sih. Palingan dia cuma mau tanya kabar aja.
Benar saja setelahnya sebuah pesan langsung terkirim dalam ponselnya.
Tnyaochara
Hai Lev, long time no see gimana kabar lo? Sombong lo ngga pernah nongol lagi :p

KAMU SEDANG MEMBACA
Feel Real
Fiksi RemajaFeel Real "Ketika cinta itu hadir." a teenfiction by natchadiary Remaja, pasti erat kaitannya dengan persahabatan dan cinta. Seperti halnya yang dialami oleh Cessa. Dimulai dari hari pertama masa putih abu-abunya yang langsung di hadapkan dengan c...