46 :: Pertemuan
"Terkadang aku ingin memulai seluruhnya kembali dari titik nol. Tapi aku masih terjebak dalam luka yang lebih menahanku pada perasaan yang sama. Sebenarnya aku malas, malas mengerahkan usaha jika hasilnya tetap saja seperti hukum newton pertama. Hasil yang dilakukan sama dengan nol." - Natchadiary.
Ayo follow ig officialnatchadiary kali aja suka hehehe.
Jangan lupa buat vote sebelum membaca dan komen setelah membaca.
Aku harap kalian juga baca series yang lain. Masih satu universe dengan FR.
Oke, silakan menikmati kisah mereka. Enjoy ya :))
-Feel Real-
"MUKA lo kenapa kusut amat kayak gitu sih?" Revan bertanya ketika dia baru saja melemparkan bola basket dan menghampiri Davin yang sedari tadi hanya diam di pinggir lapangan basket rumahnya kali ini.
Davin menghela napasnya pelan. "Tau ah, mumet gue rasanya."
"Ya makanya kenapa?" sosor Revan sembari duduk disebelah Davin. "Cerita kenapa sih, nyet?"
"Panjang masalahnya, males gue nyeritainnya."
Revan mendengus sebal karenanya. Sejak pulang sekolah tadi dia memang sengaja menyeret Davin untuk main ke rumahnya. Sementara Dimas masih ada eskul dan Levin yang memilih pulang, ada urusan dengan Mamanya katanya.
Dari sanalah cowok itu mau terbuka jika dia selama ini mempunyai Mama tiri yang tinggal dirumah Papanya. Alasan Levin selalu menolak teman-temannya main kerumahnya. Malas katanya, ngga nyaman.
"Ya intinya kenapa bege?"
Davin menghembuskan napasnya lelah. "Ocha ngajakin jalan habis ini, males gue tiap hari sama itu cewek satu. Hash." Begitu balasnya sembari menunduk menatap sepatunya.
"Putusin kenapa. Biasanya juga gitu. Lagian nih ya betah amat lo sama yang ini," kekeh Revan dengan seulas senyum tengilnya.
"Ngga semudah itu lah, Van. Kalau gampang mah mana mungkin gue mau pacaran sama dia." Davin mendengus karenanya. "Cessa sampai tau abis gue dicincang sama itu cewek satu."
Revan tertawa kencang karenanya. Ditepuknya bahu Davin kencang. "Cessa itu beneran pawang lo ya?" ledeknya. "Eh ya kenapa ngga bisa mutusin Ocha lo?" pancing Revan.
Sengaja Revan memancing agar Davin bercerita mengenai masalahnya, pasalnya Ia dan Dimas hanya tak sengaja mengetahui hal itu. Dan bersatu dengan Naura untuk memutuskan masalah itu bersama dengan Harris dan Cessa tentunya.
Davin terdiam beberapa saat sebelum memulai bercerita semuanya. Rasanya dia capek sendiri memendam semuanya sendirian begini. Mana cewek itu terus saja memojokannya hingga sulit berkutik.
Cukup lama Davin bercerita, Revan hanya terdiam. Mencoba nenjadi pendengar yang baik. Hingga sampai dimana titik Davin berhenti dan giliran Revan yang membalas.
"Dav, lo tau kan itu cewek dari dulu emang agak aneh anaknya."
Mendengar perkataan Revan barusan membuat Davin mengernyit. "Ha? Aneh gimana emang?" tanyanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/116900574-288-k897729.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Feel Real
Teen FictionFeel Real "Ketika cinta itu hadir." a teenfiction by natchadiary Remaja, pasti erat kaitannya dengan persahabatan dan cinta. Seperti halnya yang dialami oleh Cessa. Dimulai dari hari pertama masa putih abu-abunya yang langsung di hadapkan dengan c...