Semoga Saja

227 8 0
                                    

Hal yang paling tidak aku sukai adalah berusaha berpaling darimu. Bagaimana mungkin aku berpaling, sedangkan ujung dari muara pengharapanku adalah matamu. Bagaimana mungkin aku rela kehilangan, jika pada kenyataannya aku akan mati untuk mencinta yang lain selain dirimu.

Ketika aku mengatakan aku baik-baik saja tanpamu, percayalah bahwa itu adalah kalimat terbodoh yang pernah terlontar dari mulutku. Lalu ketika aku memutuskan untuk pergi darimu, percayalah bahwa waktu itu aku memilih dosa terbesar untukku pikul sendiri.

Tanpamu tidak akan pernah baik.

Kalimatku tidak berdiksi. Tidak tinggi hingga sulit kau pahami. Tidak bermajas hingga sok-sokan berotak cerdas. Kalimatku sederhana; aku hanya ingin kau menjadi teman dalam segala keadaan.

Lantas, jika semuanya tidak sesuai harapanku? Mungkin yang terbaik untuk dirimu bukanlah aku. Aku hanya salah satu dari sekian orang yang mencoba berusaha keras untuk mendapatkan kamu. Ada saatnya aku memang benar-benar bisa menerima segala kekecewaan yang aku bungkus dengan senyum keriangan. Aku lebih memilih mengalah, jika ternyata saat bersamaku kau malah tidak bersuka-ria. Aku lebih memilih merelakanmu, karena dengan begitu aku berharap segala kenanganmu ikut terbawa bersama keikhlasanku.

Tapi, usahaku tidak akan sampai disitu saja. Jelas aku akan berjuang keras. Jelas aku akan membawakan kau setangkai bunga abadi. Jelas aku akan memberimu bahagia jika bersamaku. Itu bukan gombalan, tapi itu harapan. Harapan, jika Tuhan mengenankan kita bersama.

Mencintaimu Adalah PerangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang