Setiap yang bernyawa pasti akan mengalami kematian. Namun jika bertanya kapan, jawabannya pasti 'entah'.
Beranjak dari itu.
Setiap yang bernyawa pasti akan mengalami rasa. Selama mengalami rasa, pasti banyak yang tercicipi. Kadang ada rasa bahagia, duka, kecewa ataupun hancur.
Dalam rasa-rasa tersebut, pasti ada salah satu rasa yang paling kita nikmati. Bagiku ya rasa cinta. Baik rasa cinta pada Tuhan, rasa cinta pada orang tua, rasa cinta terhadap sahabat ataupun rasa cinta terhadap kekasih.
Beranjak dari itu.
Rasa cinta pada seorang kekasih pastilah menjadi topik pembicaaran yang paling banyak di dengarkan. Karena dari rasa itu muncullah rasa ingin memiliki dan takut akan kehilangan. Jangan khawatir, kita sama, akupun demikian.
Aku pernah mencintai seseorang dengan begitu dalam. Saking dalamnya, aku sendiri tidak bisa menerka dimana dasar dari cinta itu bermula.
Lambat laun, karena terlalu cinta. Aku tidak pernah sadar, ternyata cinta dapat mematahkan tulang rusuk secara serentak. Tenang, kita sama, akupun demikian.
Saking cintanya, aku tidak pernah merasakan cinta pada diriku sendiri. Aku lupa apa yang aku senangi, karena terlalu menjaga. Aku lupa apa yang yang harus aku capai, karena terlalu lama memikirkan. Dan aku lupa bahwa ternyata aku dipermainkan.
Sampai disini, apakah kita sama?. Aku rasa, iya. Namun, kisahnya saja yang mungkin berbeda.
Cinta yang aku tanam pada seseorang tersebut akhirnya kandas karena ia berpaling dan memilih memeluk pinggang yang lain dibanding pinggang yang sedari dahulu selalu ia cubit mesra.
Ah, sewaktu itu aku rasakan bahwa, tulang-tulang rusukku patah. Aku susah bernafas dan aku tidak bisa tersenyum.
Aku tidak bisa memungkiri. Setiap kita yang mengalaminya pasti akan terpuruk. Tapi, kita harus tahu, kapan waktunya kita harus segera bangkit.
Lambat laun. Semuanya berangsur pulih. Aku tahu hal-hal yang dahulunya aku senangi. Aku jumpai kesibukan yang dahulunya aku lupakan. Dan aku kembali bisa berfikir dengan tenang, tentang siapa yang seharusnya aku jaga dan lupakan.
Ketika mencintai, terkadang kita lupa, apa yang seharusnya kita cinta.
Ketika mencintai, terkadang kita lupa, apa yang seharusnya kita raih.
Dan ketika mencintai, terkadang kita lupa, bahwa ada beberapa hal yang memang tidak semestinya bisa dipaksakan.Maka, mencintailah dengan benar. Jangan memaksakan. Jangan membentuk karakter baru. Dan jangan terlalu berusaha. Toh, akhirnya yang menjadi milikmu akan tetap kau dapati. Dan yang kau jaga kadang bisa diambil oleh orang lain.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mencintaimu Adalah Perang
Poetry"Akan ada saatnya dimana kita bisa memilih dan sedia menerima pilihan. Sebab cita-cita cinta hanya bisa di usahakan, tanpa bisa di paksakan. Akan ada saatnya dimana aku kembali lagi bersama diriku sendiri. Sebab setelah jauh mengikuti langkahmu, aku...