Kau Harus Tahu

100 4 0
                                    

Malam kian dalam dan sulit tuk dijangkau. Lalu dingin mengaraknya semakin menjauh dan hanya meninggalkan harapan yang tidak akan pernah nyata. Kian lama, detik semakin mendayu-dayu dan hilang. Lelap tak kunjung berani mendatangiku, sebab rindu itu semakin menguat dan mengarakmu untuk kembali.

Maaf, karena pada waktu itu aku telah menghilangkan segenap kepercayaan yang telah utuh kau tanam untuk diriku. Disela-sela temaram dan remang, tawamu hadir seperti sebuah lakon yang keluar dari balik tirai merah dan membuatku rindu dikecup oleh senyuman manis itu. Iringan musik yang mendayu, membuatku semakin luka dan berderai. Tepuk tangan membuatku semakin terlena dan tanpa sadar ada yang menetes dari pelupuk mata dan itu adalah tawa penyesalan dari seorang pandir yang bodoh.

Sudah adakah orang baru yang membuatmu nyaman untuk bersandar dibahunya? Sudah adakah sepasang telinga yang sabar memberikan waktunya untuk mendengarkan ceritamu hari ini? Sudah adakah sepasang tangan yang menggenggam jemarimu dikala kau lemah?.

Aku menyesal telah membiarkan kita memudar. Dan yang perlu kau sadari bahwa aku lebih memilih hilang daripada harus menanggung penyesalan.

Mencintaimu Adalah PerangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang