Masih Sedia Untuk Kecewa

250 9 0
                                    

Aku masih saja canggung menatapmu. Bahkan ketika udara terasa biasa-biasa saja, aku masih tetap canggung untuk sekedar tertawa bersamamu.

Hujanpun bukan turun sekali ataupun dua kali saat aku mulai mendamba engkau. Meletakkan sejumlah harapan untuk sekedar memilikimu pada titik tertinggi tiang kekecewaan. Aku sangat suka bermain dengan kecewa. Buktinya saat aku memulai mimpiku bersamamu, aku sedang berjalan ke arah kekecewaan. Aku tengah memanggilnya dengar lirih, bahkan medium anginpun tak mampu mendengar bisikan kami.

Benar saja. Kau terlalu istimewa dan terlalu megah untuk aku wujudkan sebagai seorang kekasih. Tujuan akhir dari aliran muara sayangku, hanya kembali pada diriku sendiri. Tanpamu. Hampa yang tertelan sebab mimpi yang terlalu dalam.

Bukan sekali ataupun dua kali aku merasakan kekecewaan. Bukan sekali ataupun dua kali aku merasakan kepahitan. Dan semua kepiluan terbuat saat aku mulai berharap banyak padamu.

Aku ingin terus berusaha seperti ini, entah sampai kapan. Dan entah kapan sampainya cinta ini padamu. Aku selalu saja memberimu kepercayaan dan kau selalu membalasnya dengan keacuhan.

Tak menyerah. Usahaku masih akan tetap berlanjut. Meski air mataku akan tetap berlabuh pada kebodohanku sendiri. Selama itu masih kamu, dan selama kamu masih belum dimiliki orang lain, aku masih ingin bermain dengan kekecewaan.

Percayaku, esok kau akan sadar. Ketika aku masih ada atau tidak, bahwa aku akan tetap ada bersamamu. Mencintaimu. Mengutamakanmu dan memberimu kepercayaan bahwa disini ada orang yang ingin berbahagia bersamamu.

Mencintaimu Adalah PerangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang