Diantara barisan tingkat anak-anak tangga. Kau adalah tebakan yang sulit diperhitungkan. Sampai-sampai jika ada seseorang yang ingin menghitung jumlah anak-anak tangga itu, maka tidak akan pernah ia jumpai bilangan ataupun deretan angka. Karena disana hanya ada sekepal cinta tanpa sedikitpun rasa fana.
Diantara lensa kaca mata itu. Aku adalah bingkai yang enggan patah. Tetap melekat meski terhantuk berkali-kali pada tulang hidungmu. Hanya karena satu alasan; agar kau bisa melihat orang yang jatuh cinta padamu, sejak hari itu.
Lalu, di antara koridor jalan sekolahan yang ramai. Aku adalah cemas yang selalu saja berusaha mengintipmu dengan malu. Sedang kau adalah ketidak tahuan yang selalu aku dambakan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mencintaimu Adalah Perang
Poesia"Akan ada saatnya dimana kita bisa memilih dan sedia menerima pilihan. Sebab cita-cita cinta hanya bisa di usahakan, tanpa bisa di paksakan. Akan ada saatnya dimana aku kembali lagi bersama diriku sendiri. Sebab setelah jauh mengikuti langkahmu, aku...