Untuk Kepergian

103 5 0
                                    

Hal-hal yang perlu diperhatikan saat berdua adalah berpisah.
Hal-hal yang perlu di khawatirkan saat sendiri adalah berjumpa.

Jangan pernah bertanya apakah aku akan menetap atau hanya akan meratap. Barangkali pertanyaan semacam itu perlu kita kesampingkan dulu, nantik setelah semua inti pembicaraan dan kerinduan lepas, barulah kita bicarakan. Dan aku harap kau akan lupa sebelumnya.

Besok pagi, saat kau belum bangun. Aku akan tetap berada di sebelahmu. Kemudian bergegas menyiapkan sarapan kita pagi ini. Aku ingin menjumpai matamu yang sembab dan bibirmu yang basah setelah makan potongan buah Semangka. Duniaku demikian.

Izinkan diriku menjadi pembantu yang siap melayanimu.  Izinkan aku menjadi bedebah yang siap menentang semesta perihal perpisahan kita. Izinkan aku diam dan menikmati getirnya gebu-gebu cinta yang bergejolak di antara apapun yang tersusun rapi.

Bagusnya daun tidak gugur agak ranting tak kesepian. Atau bagusnya sore tidak ada, agar pengemis bisa kehabisan kata-kata. Dan bagusnya kita tidak berjumpa agar pedih tak sempat menghujam dada lalu mengiringi kematian.

Tapi untuk apa takut sendiri, bukankah pada ujungnya kita juga akan benar-benar sendiri?. Untuk apa takut kehilangan, bukankah kita datang sebab kesepian?.

Kekasihku, percayalah. Entah kau atau aku, kita sama-sama akan meninggalkan. Hanya saja waktu sedang merahasiakan siapa dahulu yang akan pergi. Menurutku kita tak perlu takut, sebab jika telah ikhlas dengan cinta maka ada atau tidaknya kau di sebelahku, hati ini tetap akan aku jaga. Ada atau tidaknya kau di sebelahku, doa itu tetap akan aku dengungkan. Sebab cinta tak selalu menuntut ada tapi sedia menerima apa adanya.

Mencintaimu Adalah PerangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang