Chapter 1

20.7K 1.7K 68
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Suara bising di kelas Taman Kanak-kanak terdengar cukup keras, mereka membicarakan sesuatu tentang kepindahan gurunya. Hingga saat seorang gadis yang selama ini menjadi guru mereka masuk, ia langsung membuat semua anak didiknya tersenyum sambil membungkuk memberi penghormatan terakhir.

"Terima kasih Ibu guru."

Kata-kata itu membuat guru mereka menangis terseduh-seduh kemudian dia duduk di lantai.

Semua muridnya berhamburan memeluknya kemudian menciumi pipinya secara bergantian.

Hingga satu muridnya berkata dengan celat "Ibu, aku akan melindukanmu." peluknya dan menangis di bahu gadis Park ini.

Jam pelajaran sudah selesai, acara menangiskan kepindahannya juga sudah berakhir. Kini tinggal mengatakan selamat tinggal pada guru Senior di TK ini.

"Kak Jisung?" sapa gadis Park ini.

"Oh, Sena?" dia cemberut seusai menyalami murid kelasnya.

Melihat Juniornya akan pindah hari ini membuatnya semakin kesal, tentu saja kesal karena ia akan mengambil alih pula kelas Park Sena.

Sena terkekeh menghampiri lelaki bertubuh kurus ini, lelaki itu sangat pintar menarik perhatian anak kecil. Jika bisa dikatakan, Jisung adalah sosok calon suami yang bisa jadi istri.

"Ah, aku pindah hari ini. Kau jadi mentraktirku makan ditempat biasanya, Bukan?"

"Tidak!!" balasnya singkat.

"Kenapa?" tanya Sena heran.

Sena terkekeh singkat lalu memukul lengan lelaki ini. "Jangan bercanda, kak. Kau tidak mau memberi kenangan terakhir atas kepindahanku."

"Kau ini mau pindah atau mau mati?" tanya Jisung sembari tersenyum evil. "Baiklah ayo cepat."






Bussan city, Korea Selatan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bussan city, Korea Selatan.

Gadis Park ini baru keluar dari Taxi, setelah tempat tujuannya sampai pada rumah mewah berwarna abu-abu tua. Dan koper ungu miliknya dikeluarkan oleh sopir taksi dari bagasi belakang. Tak lupa ia membungkukkan badan pada sang Sopir yang lebih tua darinya.

Kang DanielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang