Chapter 3

10.5K 1.4K 64
                                    


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Cahaya pagi masuk dalam celah kain putih disamping kasur. Mata indah yang menghadap ke jendela itu perlahan terbuka karena kain putih itu sudah terbuka hingga cahaya langsung berperang pada kelopak matanya yang masih tertutup.

Dengan mata yang masih tertutup dia duduk di kasur, masih mengenakan selimut putih.

"Buka matamu," suara berat orang itu langsung membuat Sena terbelalak kaget.

Dan saat itu Sena dikejutkan oleh lelaki tinggi berbadan lebar yang saat itu tengah merapikan kemejanya. Sena terkejut bukan main melihatnya.

"Kau-"

"Sudah, jangan berlagak sok puitis," kejar lelaki Kang itu sembari memakai jam tangan, "kau lupa padaku?"

Kini Kang Daniel melihat gadis Park yang tengah duduk diatas ranjang miliknya. Daniel menarik sudut bibirnya sebelah kiri kemudian mendekati kasur dan duduk di kasur yang sama dengan langkah kekar miliknya.

"Kau lupa pada pemilik nama Kang Eui Geon?" tanya Daniel.

Sena terdiam mendengar nama Eui Geon. Gadis Park itu menelan salivanya cukup keras dan kasar karena lelaki yang melihatnya ini sudah membuat paginya menjadi super jantungan.

"Kau Eui Geon?" tanya Sena semakin mendekati wajah lelaki itu.

Daniel sendiri heran dengan reaksi Sena yang perlahan mendekati wajahnya seperti ingin menciumnya tapi siapa sangka jika gadis Park itu langsung menoyor kening Daniel. Hingga si empunya memegang keningnya.

"Kau sedang tidak bercanda? Eui Geon itu jelek, lecek dan gendut," ceplos Sena sembari tertawa.

Daniel melotot mendengar gadis Park ini. Sedang Sena yang mengejeknya hanya tertawa lepas seperti ini. Tiba-tiba yang sedari tadi tertawa mendadak diam karena melihat wajah merah lelaki Kang ini. Sungguh jika sekarang Eui Geon sudah berubah tidak mungkin ia berubah jadi seperti lelaki dihadapannya kini.

"Kau benar-benar si gendut itu?" tanya Sena ragu.

Daniel menghela nafas kesal sembari memutar bola mata jengahnya. Ia bangkit dari kasur yang ia duduki dan berjalan ke lemari pakaian, untuk mengambil Jas hitam.

Sena masih diam saat melihat lelaki ini berubah jauh dari saat ia duduk dibangku SMA dulu. Si gendut yang suka tersenyum.




Flashback.

"Eui Geon seperti ingin menembakmu Sena. Kau terima?" tanya Gaeun.

Sena menggeleng sembari menyeruput air di gelas dengan sedotan. Dia memakan makan siangnya kemudian mulai berbicara.

"Aku tidak akan menerima si gendut-"

Satu sisi orang yang disebut gendut itu sudah berdiri disudut dinding dekat meja dua gadis yang masih berseragam SMA itu. Lelaki itu memegang bunga merah sembari menahan emosinya terhadap gadis Park ini.

Kang DanielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang