SUDAH TERBIT DENGAN JUDUL THE POSSESSIVE HUSBAND.
[Private] • [Complete]
Isi : Prologue - Chapter (1-49) - Epilogue.
Kang Daniel dan Park Sena harus menjalani kewajiban dengan cara menikah. Namun siapa sangka ternyata Park Sena dibeli oleh keluarga...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sena memandangi beberapa mobil berlalu lalang di bawah sana. Kaca besar yang menembus langsung pada Apartementnya sangat indah saat di lihat dari atas.
Sena tersenyum dalam diam sembari mengusap perutnya yang berisi dua malaikat kecil. Dia tidak habis pikir, Tuhan langsung memberikan dua anak padanya. Bukankah kerja kerasnya dibalas lebih banyak lagi karena ketekunannya.
Sena tidak pernah memudarkan senyumnya. Ia sedikit berkhayal jika Daniel tersenyum sembari memegangin perutnya. Ya, hal itu pasti akan terjadi, Daniel akan berbaring di pahanya sembari menciumi perut Sena. Lalu, sebentar lagi mereka akan memberi nama yang indah untuk si kembar ini. Dan terakhir mungkin Sena berharap bisa membeli baju yang sama untuk keluarganya, semacam baju seragam antara ia, Daniel, dan kedua anaknya.
Sena tersenyum bahagia. Tidak ada hal yang lebih indah dari berita kehamilannya.
Sena kembali memandang kota Seoul. Raut senyumnya perlahan pudar karena pihak ke tiga. Siapa lagi jika bukan Yoonji. Mau berapa kali Sena bilang pada Daniel tapi, prianya tidak percaya sedikitpun padanya. Apa salahnya hingga harus merasakan hal sesakit ini.
Sena menggelengkan kepala. Ia tidak boleh stres, ia harus ekstra menjaga kedua bayinya. Ia tidak boleh lengah akan sesuatu.
Kring~
Ponsel Sena berbunyi, Kang Daniel menghubunginya. Sena tersenyum bahagia, kemudian mengangkat panggilan itu.
"Daniel, pulanglah lebih cepat. Aku-"
"Sena, maafkan aku. Malam ini aku tidak bisa pulang karena Yoonji sibuk dengan keram di perutnya."
"Daniel, tapi aku-"
"Sena, sekali saja, aku mau kau seperti dulu. Aku akan menginap di Apartement Yoonji, sekali saja aku tidur disini. Aku mencintaimu."
"Kang Daniel, aku-"
Tut..
Panggilan di putus sepihak oleh Daniel, Sena menggigit bibirnya, "jika kau mencintaiku, kau harusnya percaya padaku," lirihnya.
Sena menangis kembali. Kenapa Daniel tidak menginginkan dia bicara? Sena ingin memberi hadiah kecil untuk Daniel. Setidaknya, walau tidak secara langsung Daniel harus tau jika Sena hamil.
Sena meletakkan ponselnya ke sisi sofanya. Ia bersandar dalam keluh kesahnya, "tidak apa, besok Daddy kalian pulang. Mommy akan memberinya surprise yang akan membuatnya terkejut lagi. Tenang saja, Daddy kalian akan berpihak pada kita, Mommy yakin Daddy akan kembali untuk kita."
Kring~
Ponsel Sena berbunyi tanpa memeriksa Sena langsung mengangkatnya, "Daniel, aku tau kau pasti menelpon lagi."