SUDAH TERBIT DENGAN JUDUL THE POSSESSIVE HUSBAND.
[Private] • [Complete]
Isi : Prologue - Chapter (1-49) - Epilogue.
Kang Daniel dan Park Sena harus menjalani kewajiban dengan cara menikah. Namun siapa sangka ternyata Park Sena dibeli oleh keluarga...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bae Jinyoung jalan memasuki rumah kecil dibelakang rumah besar kediaman Kang. Ketahuilah rumah kecil sederhana itu tempatnya tinggal. Didepan ibunya tengah menyapu sembari melihat anaknya yang sudah seperti premen.
Tidak, lebih tepat saat di sekolah ia di Bully karena lahir dari rahim seorang pembantu. Ia tidak marah dengan Ejekan itu, ia hanya marah karena mereka mengoyak jacket yang telah kakaknya beli. Walau Jacket itu sudah dibilang kecil bagi tubuhnya, tetap ia pakai.
"Jinyoung, Apa ini? Mereka mengganggumu lagi, nak?" tanya ibunya menjatuhkan sapu ke tanah.
Jinyoung menatap pedih sang ibu. Ibunya yang bekerja sedang Ayahnya hanya memoroti uang yang di beri sang kakak untuknya.
Ia hidup di keluarga miskin yang tidak akan bisa berubah, ia hanya takut jika kakaknya ikut terbawa pada kemiskinan.
Ia tau banyak tentang sang kakak, kakaknya lahir dari keluarga kaya dan dibesarkan oleh keluarga kaya yang lain. Namun balasan dibesarkan itu adalah menikah dengan anak bungsu keluarga Kang.
Miris, memang miris. Seharusnya sang kakak tidak harus merasakan hal sepertinya saat ini.
"Ibu, Ayah mana?"
"Didalam. Kamu kenapa nak?"
"Aku ingin menemui Ayah," balas Jinyoung lalu melewati sang ibu dengan langkah gontainya.
Pintu dibuka oleh tangan Bae Jinyoung, ia melihat dengan jelas pria yang tengah duduk sembari mengangkat kaki dimeja. Dengan langkah ragu Jinyoung menghampiri pria itu.
"Ayah, Kakak sudah datang," ucap Jinyoung.
Sang ayah melihat Jinyoung dengan tawa senangnya. Kemudian ayahnya bangkit dari kursi, namun Jinyoung menahan tangan sang Ayah sebelum pergi meninggalkan rumah.
"Ayah, aku tidak terima jika kau menjual kakakku seperti ini," kata Jinyoung dengan segala keberanian yang ia punya.
Sang ayah heran melihat tingkah anak tunggalnya, "Kau tidak usah ikut campur."
"Aku berhak ikut campur karena dia kakakku. Dia bukan barang."
PLAK..
"Dongjin, yang dibilang Jinyoung benar. Jangan karena Sena bukan anak kita kau menjualnya," kejar Ibu Bae sembari memeluk sang anak yang sudah ditampar oleh ayahnya.
"Kalian tidak berhak ikut campur. Dia keponakanku, anak dari adikku," balas sang Ayah.
"Dia keponakan Ayah, tapi dia sepupuku, dia kakakku. Kau bukan manusia."
Sang Ayah mengangkat tangan karena ucapan sang anak yang memang membuatnya naik darah. Sang Ibu langsung menahan tangan suaminya karena berlaku kasar pada anaknya.
"Diam saja kalian di rumah," ucap sang ayah lalu berjalan pergi keluar rumah dengan langkah santai tanpa dosa.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.