Chapter 30

6.6K 1K 174
                                    





Di rumah sakit, ada kabar baik dan buruk untuk Sena

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di rumah sakit, ada kabar baik dan buruk untuk Sena. Dokter yang menanganinya akan mengatakan hal itu setelah Sena sadar. Dan setelah Sena sadar, Dokter itu langsung menghampirinya dengan senyum yang tidak pudar.

"Siapa yang membawaku ke sini, Dok?" tanya Sena sembari memegangi perutnya yang keram, rasanya lebih baik dari sebelumnya.

"Lee Daehwi, katanya ia akan terlambat sekolah jika menunggumu. Dia hanya menitipkan surat ini padamu." Dokter Hwang itu memberi secarik surat pada Sena.

Kak Sena, sepertinya doaku dan doa ibu terkabulkan. Tapi, jaga 'lah kesehatanmu lebih baik lagi. Aku khawatir kejadian yang sama terjadi lagi. Aku takut jika mereka kenapa-kenapa lagi. Dariku Lee Daehwi, calon uncle.

Sena memandang Dokter muda itu. Senyum Sena langsung mengembang tanpa sebab, semoga saja yang ia harapkan kelak bisa ia dengar hari ini, "Dokter, katakan sesuatu yang membuatku bahagia."

Dokter itu memajukan tangannya kedepan untuk membuat Sena segera menyambut tangannya, seolah ingin menjabat tangan atas sesuatu yang membahagiakan. Tidak, Sena tidak melepas senyumnya karena rasa heran itu. Ia memandang Dokter itu terus, meminta jawaban yang lebih spesifik lagi untuk maksud dari ungkapan Daehwi.

"Selamat Nyonya Kang, kau hamil," ucap Dokter itu. Sena tersenyum dengan air mata kebahagiaan, "tapi, tolong kurangi kontak fisik berlebihan dengan suamimu. Kau hampir keguguran karena hal itu."

Sena menutup mulutnya terkejut. Dia tidak akan membiarkan hal itu terjadi lagi. Tangannya menyapa sang anak dalam perutnya, sungguh ini hadiah terbesar. Kebahagian seorang wanita yang sudah bersuami adalah ini, ya, karena makhluk kecil ini akan jadi bukti nyata cinta dan usaha suaminya.

Sena berdiri, memeluk Dokter Hwang itu. Jangan heran, Dokter itu seorang wanita beranak satu, anaknya masih bayi. Sena tidak bisa lagi berbicara karena berita ini, "ada lagi hal yang akan membuatmu jauh bahagia, Sena."

Sena melepas pelukannya kemudian menghapus air matanya sendiri. Di pandangnya Dokter Hwang itu dengan dalam, "kau hamil sudah dua bulan, anakmu kembar dua. Sepertinya ini kabar membahagiakan yang lebih ekstra karena usahamu. Sekali lagi selamat."

Sena mengangakan mulutnya, "d-dua bulan? Aku tidak merasakan hal yang-"

"Tidak semua orang hamil merasakan gejala kehamilan. Mungkin sekitar tiga atau empat bulan lagi suamimu akan kerepotan karena kalian bertiga," balas Dokter itu sembari memberikan Sena map putih bergambar foto bayi mungil.

Ini, Sena mengharapkan map ini sejak lama. Ia mengharapkan berita dan foto kecil ini. Sena tersenyum, membuat Dokter Hwang itu harus membuyarkan lamunan Sena.

"Sekali lagi selamat, anakmu kembar. Apa Daniel memiliki Gen kembar? Kalian beruntung sekali," ucap Dokter itu.

"Kembar?" mungkin sangking bahagianya Sena melupakan kata kembar dalam rahimnya, "Daniel tidak memiliki Gen kembar dalam keluarganya. Tapi, suami kakak iparku punya."

Kang DanielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang