Chapter 27

6.4K 1K 121
                                    

Jinyoung mulai menulis apa yang diterangkan oleh gurunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jinyoung mulai menulis apa yang diterangkan oleh gurunya. Tangannya bergerak, tapi kepalanya malah memikirkan perubahan Jihoon kemaren. Sulit dipercaya, Jihoon senyum-senyum seperti orang gila. Bahkan pada malam hari dia mengigau menyebut nama Sena. Aish, Jihoon benar-benar gila.

Jinyoung sekarang mengamati Jihoon yang duduk disudut depannya. Anak itu masih senyum-senyum gak jelas seperti kemaren. Tunggu saja pembalasanku, Park Jihoon. Bisa-bisanya kau menyukai kakakku, Batin Jinyoung mengepalkan tangan.

Di jam istirahat, Jinyoung nampak seperti bad boy. Pada kenyataannya, fisik dan raut wajah Jinyoung nampak seperti anak dibawah umur.

Bugh.

Ditabraknya Jihoon, sang lawan melongoh aneh. Sangking aneh dan bingungnya dia bertanya, "Sehat?"

Jinyoung mengangguk. Dia memandang menyelidik pada Jihoon, "kau suka sama kak Sena?"

Jihoon tersenyum cerah, "mungkin. Aku merasa jantungku berdebar melihatnya."

Jinyoung membulatkan matanya. Sungguh dia terkejut mendengar ucapan Jihoon yang begitu aneh dan gila, "kau gila, kakakku sudah menikah. Kau mau dengan Janda?"

Jihoon nampak berpikir lalu mengangguk, "boleh juga. Kapan kak Sena kesini lagi? Aku mau melamarnya," ucap Jihoon lalu tersenyum.

"sampai jumpa calon adik ipar," sambung Jihoon dan pergi dengan jalan santainya.



Sena keluar Apartement sangat pagi setelah Ibu Lee menelfon jika ia bahkan Daehwi tidak bisa datang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sena keluar Apartement sangat pagi setelah Ibu Lee menelfon jika ia bahkan Daehwi tidak bisa datang. Jadi, mau tidak mau, Sena harus membeli bahan pokoknya sendiri.

Langkahnya sedikit lemas, entahlah. Ia sedang sakit sekarang, semoga saja tidak terjadi apa-apa padanya nanti.

"Eoh, Mama?" pekik anak kecil.

Jaera yang keluar bersama Jaehwan, langsung berlarian memeluk kaki Sena. Wanita itu tersenyum lebar lalu mengusap rambut Jaera yang sudah diikat ekor kuda oleh Jaehwan. Sena tersenyum, bukankah Jaehwan tipekal semua wanita, ia memiliki banyak, pipi cubi, senyum menawan, suara yang bagus, penyayang, tidak memandang kasta, dan dia setia pada Sora.

Kang DanielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang