SUDAH TERBIT DENGAN JUDUL THE POSSESSIVE HUSBAND.
[Private] • [Complete]
Isi : Prologue - Chapter (1-49) - Epilogue.
Kang Daniel dan Park Sena harus menjalani kewajiban dengan cara menikah. Namun siapa sangka ternyata Park Sena dibeli oleh keluarga...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sena keluar kamar mandi dengan dress besar yang nampak manis. Ia memiringkan kepala saat melihat warna pink yang malah membuatnya sedikit gemuk, Sena kembali membuka lemari untuk mencari dress biru langitnya. Setelah rasa sudah dapat, pintu kamarnya terbuka saat itu, menampakkan sosok lelaki yang siap menjadi calon suaminya nanti. Sungwoo berdiri dengan segelas susu di tangan kanannya.
"Mau mengganti lagi?" tanya Sungwoo mengambil baju biru langit itu, kemudian kembali menggantungnya di lemari.
"Kenapa dimasukkan lagi?" tanya Sena bingung.
"Emm, kau cantik jika memakai dress pink itu. Aku merasa cemburu kali ini," ucap Sungwoo dengan logat mengejeknya. Sena tersenyum lalu cemberut, "minum dulu susu pagimu, calon Ibu manja."
Sungwoo memberi susu itu pada Sena, setiap pagi dan malam Sungwoo selalu membuatkan susu untuk Sena. Ia juga tidak lupa selalu memberitau Sena soal vitamin dan lainnya. Ia mengamati Sena yang sedang meneguk susu hamilnya, sesekali tangan Sungwoo menyentuh perut buncit Sena. Ini sudah biasa, memberi ciuman pagi untuk kedua calon anak tirinya.
"Sudah," Sena memberi gelas kosong itu pada Sungwoo, Lelaki Ong itu menggeleng karena melihat sudut bibir Sena menempel bekas susu.
"Selalu seperti ini, minumlah dengan baik. Apa mereka membuatmu berubah jadi manja?" Sungwoo kembali mengoceh, sedang Sena mencuri senyum saat itu, "bagaimana? Apa sakit tadi malam, sudah tidak sakit lagi?"
Ingat sedikit tentang kejadian tadi malam soal sakit perut yang Sena derita. Sungwoo khawatir dan panik tadi malam, ia bahkan rela membuka mata 24 jam hanya untuk menjaga Sena dengan siaga.
"tanyakan juga pada Dokter Jihyun tentang sakit itu, aku takut terjadi sesuatu padamu," ucap Sungwoo dengan wajah khawatirnya. Sena tersenyum kembali sembari menepuk pipi Sungwoo lembut.
"Aku paham, Sungwoo Daddy." Sena memandang jam lalu menggeleng kembali, "masih ada satu jam lagi? Pasti jam kamar mandi rusak."
Sungwoo memandang jam sama seperti Sena, "kau terlalu gembira dari tadi pagi sampai lupa minum susu dan vitaminmu."
Sungwoo sedikit mendorong Sena dari belakang. Mengajak wanita bermarga Park itu untuk keluar dari kamar dan duduk di sofa untuk sesuatu yang akan Sungwoo tunjukkan.
"Aku ada sesuatu untukmu, tapi masih di ruang tunggu. Bisa kau tunggu sebentar, aku akan kembali membawanya." Sungwoo memakai Jacket coklatnya kemudian memandang Sena dengan senyuman yang khas.
Ia segera turun kebawah, mengambil hadiahnya. Hadiah itu sangat berharga, dikirimkan langsung dari Guanlin di Daegu. Dulu saat pemilik panti asuhan tempat Sungwoo dibesarkan bicara , di saat Sungwoo mulai menaruh hati pada gadis SMA.
Wanita tua bermarga Byun itu langsung memberikan Sungwoo kalung berbentuk butiran air yang bening dan mengkilat, tujuannya saat itu hanya ingin Sungwoo memberikannya pada gadis SMA yang tak lain adalah Park Sena, calom istrinya.