Jungkook ingin sekali mengulang waktu dimana dirinya bisa memperbaiki semua kesalahan yang telah ia lakukan. Tapi semua itu terlambat, apa yang telah ia buat menjadi bencana bagi dirinya sendiri. Cintanya menjadi senjata untuk membunuh dirinya sendiri menenggelamkannya pada sebuah perasaan sesal dan bingung tentang apa yang harus ia lakukan sekarang.
Ia merasa harga dirinya sebagai seorang lelaki terinjak, ia yang memulainya dengan sebuah janji besar, mengapa ia tak mampu menuntaskannya sebagai seorang pria? Jungkook menggeram dalam diamnya.
"Kenapa itu kau? Kenapa itu harus kau? Kenapa aku tidak bisa meninggalkanmu Kim Hana...." ucapnya lemah seiring tetesan air shower yang terus mengguyur tubuhnya.
......
Dilain tempat, Sohye tak henti-henti nya menangis sembari mengendarai mobilnya, ia bahkan mengacuhkan pertanyaan putrinya yang menanyakan kenapa mereka meninggalkan Jungkook.
Sohye telah memberikan segala yang ia miliki, untuk cinta seorang Jeon Jungkook. Namun, ternyata cinta itu hanya sesaat. Jungkook telah kembali pada cinta pertamanya.
Tangan yang memegang stir mobil itu terangkat untuk menghapus air mata yang bahkan terus menerus mengalir itu.
"eomma~~ kemana kita akan pergi?" Perkataan yang muncul dari mulut Ara, berhasil membuatnya menginjak rem mobil secara mendadak.
Refleks ia menatap putrinya"Ara... apapun yang terjadi kau harus bersama eomma.. Kita akan pergi untuk sementara waktu, kita akan kembali setelah appa menemukan kita.. Jangan kau tanya apapun lagi pada eomma arraseo!" sang ibu menekankan kalimat akhirnya, Ara pun hanya bisa menurut, yah ia tak ingin membuat ibunya marah, walau dihati kecilnya ia menolak untuk meninggalkan appa nya.
........
Yoongi terus menatap Hana yang kini tengah menunduk sembari memainkan jemari tangannya dengan mengetuk-ngetukkannya diatas meja. Sudah 1 menit mereka duduk di kursi kantin, namun belum ada pelayan yang menuju ke tempat mereka, ya suasana kantin lumayan ramai mengingat ini sudah waktunya jam makan siang.
Yoongi tak mengalihkan pandangnnya pada perempuan didepannya itu, entah mengapa? Ia merasakan getaran dalam hatinya tatkala memandang wajah Hana. Ia tau apa arti dari semua itu. Namun, ia belum mempunyai keberanian untuk mengungkapkannya.
"pesan apa?" suara pelayan kantin tiba-tiba membuat mereka bersamaan menoleh
"kau ingin memesan apa Hana-ya?" tanya Yoongi pada Hana
"emm aku ingin jjajangmyeon dan segelas lemon tea " ucap Hana
"baiklah, tolong 2 mangkuk jjangmyeon dan 2 gelas lemon tea" ucap Yoongi pada sang pelayan kantin
"sunbae.. kenapa kau memesan menu yang sama denganku?" tanya Hana
"aku kebetulan hanya ingin memakan Jjajangmyeon Hana ya dan kebetulan saja selera kita sama" bohong Yoongi, ia ingin sekali mempelajari apa yang Hana suka. Walau apa yang ia pesan itu bertolak belakang dengan seleranya. Yoongi yang sangat menyukai daging sapi, dan membenci saus kacang hitam di Jjajangmyeon. Cinta memang harus dengan pengorbanan bukan?
"hhmm baiklah" balas Hana sembari tersenyum hambar, namun senyum itu mampu membuat hati Yoongi berteriak.
Lagi, kecanggungan mengisi antar keduanya
Hana tak berniat untuk memulai pembicaraan sedikitpun ia hanya ingin segera menyelesaikan makan siang ini, Dan pergi secepatnya."ekhmmm" Yoongi pun berdehem agar suasana tak terlalu canggung. Jujur, ia ingin sekali menyatakan perasaan yang terus menghantuinya selama 1 bulan terakhir ini.
"Hana-ya" panggilnya, Hana pun menolehkan pandangannya sehingga ia menatap wajah Yonggi sekarang. Sekuat tenaga Yonggi menahan degup jantungnya tatkala mata mereka berhadapan.
"ekhmn ada yang ingin aa...aku sampaikan padamu" ucap Yonggi, ya dia sudah memantapkan hatinya untuk mengatakan perasaannya sekarang juga.
"tentang apa sunbae nim?" jawab Hana tenang.
"sebelumnya aku minta maaf tapi, tepat pukul 18.00 nanti, maukah kau menemuiku di Basement?" pinta Yoongi
"untuk apa? Jika ada hal penting yang ingin dikatakan, katakan saja sekarang sunbae" balas Hana, dan itu membuat Yoongi bungkam sejenak. Masa iya, ia harus menyatakan perasaan ditempat ramai seperti ini. Yang ia inginkan adalah sebuah tempat yang sunyi sehingga ia bisa menyampaikannya secara gamblang pada Hana.
"ekmm baiklah..." Yoongi mengambil nafas dalam-dalam sebelum akhirnya ia kembali berbicara
"Kim Hana, do you wanna be my lover??" ucapnya mantap dengan sekali nafas.
"apa?" sentak Hana kaget tak percaya dengan apa yang baru saja Yoongi katakan tersebut.
..........
Jungkook keluar dari kamar mandi dengan berbalutkan handuk yang melingkar di pinggangnya, matanya terlihat merah dan sembab akibat tangis nya. Ia berjalan lunglai dengan mata yang masih berkaca-kaca. Ia berjalan kearah kaca, yang tergantung di tembok dinding kamarnya, menatap pantulan dirinya yang begitu merana akan cinta, dirinya hancur atas penyesalan, pengkhianatan yang telah ia lakukan, ia tak mampu membentengi hatinya untuk tak membiarkan cinta itu terbelah menjadi 2. Gigi nya bergeretak, nafasnya memburu, amarah pun mengusai dirinya
Dan..
Brakkk....
1 tonjokan keras berhasil ia daratkan pada kaca itu, hingga kaca itu pecah jatuh berkeping-keping seperti hatinya. Cairan berwarna saga keluar membasahi tangannya, Jungkook merunduk kalut.
Sakit? Tentu itu terasa sakit bahkan serpihan kaca ada yang tertancap di tangannya.namun sakit itu tak sebanding dengan rasa sakit yang tak berdarah, dan sakit itu tepatnya berada didalam hati.
Ting...nong...
Suara bel rumah tiba-tiba berbunyi, Jungkook bahkan enggan untuk sekedar menanggapinya. Tapi, tiba-tiba fikiran akan mungkinnya Sohye kembali, muncul didalam otaknya.
"Sohye.." ia menggumamkan kata itu, dan langsung berjalan kearah lemari pakaiannya untuk berganti baju. Lagi, ia tak memperdulikan rasa sakit ditangannya.
Setelah ia memakai pakaiannya ia segera keluar dari kamar, berjalan keluar kamarnya, jika itu Sohye ia ingin sekali memeluk tubuh itu dan meminta Maaf dan tak akan membiarkan mereka pergi lagi,
Dengan senyum yang mengembang di bibirnya ia sedikit berlari menuju pintu rumahnya.
Dan saat ia membuka pintu
Deg!
Bukan Sohye yang datang, jujur saja ia merasa kecewa, namun kekecewaan itu terganti saat Sorot matanya menangkap sosok cantik berwujud Hana yang ada didepannya saat ini.
Sepersekian detik tubuh Jungkook mematung, jantungnya seolah berhenti untuk beberapa detik. ia mengerjap-erjapkan matanya seolah tak percaya apakah apa yang ada didepannya adalah sebuah ilusi atau kenyataan? Hatinya seolah bersorak gembira melihat wajah yang ia rindukan ada didepannya.Tanpa pikir panjang, ia segara merengkuh tubuh itu untuk masuk kedalam pelukannya..
"Hana ya bogoshipda~~" ucap Jungkook, sembari memeluk erat tubuh yang ia lihat sebagai sosok Hana tersebut.
"sa..sajangnimmm~~"
...............
To be continue
Haduh makin kasian aja sama Jungkook, dia bahkan gak tau kalau itu hanya ilusi... :v
ada yang bisa nebak? Siapa yang dipeluk jeka??
btw ini makin aneh gak sih???
Ada yang minta next?
30 komentar, fast up :)
Voment Jusseo ..... :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry [2]
Fanfiction18| Penyesalan itu, melekat didiriku bagaikan bekas luka. Cover by : hana31543 ©hana31543 [30.07.2017]