Bagaimana aku bisa membangkitkan diriku lagi? Dalam sekejap perasaanku yang meluap dapat berubah menjadi hancur. Kapan kau akan kembali padaku? Tak taukah jika cinta ini besar untukmu. Kau boleh mengataiku bodoh. Bodoh karna masih bertahan mengharapkan seseorang yang sebentar lagi akan menghapus secuil cerita tentangku dalam hidupnya.
.......
Benda berbentuk persegi panjang berlayar 4,5 inci itu masih setia berada dalam genggamannya. Nampak sesekali ia kembali berusaha menghubungi seseorang yang saat ini tak tau keberadaannya.
Namun nihil, hanya informasi yang mengatakan jika nomor yang dituju sedang tidak aktif, yang hanya ia dapatkan. Bibirnya berdecak sebal, tak ayal, raut kekesalan juga ikut serta menghiasai wajah cantik wanita bermarga Choi tersebut.
Sudah tengah malam, namun seseorang yang berstatus sebagai suaminya itu belum juga pulang menemuinya. Ia bisa saja mengerti dan tidak mempermasalahkan jika kepulangan suaminya yang sampai larut malam itu dikarenakan pekerjaannya dikantor. Namun kali ini, ia mendapati sebuah kabar dari pekerja yang menjadi bawahan suaminya itu mengatakan jika suaminya itu telah meninggalkan kantor sejak jam 9 lalu.
Itu artinya jika tidak terjadi apapun, suaminya pasti sudah berada disini saat ini.Ia menyibak rambut nya lantas menundukkan kepalanya kalut, juga tak kuat lagi menahan kantuk yang mulai menderai.
Cklekk
Seperkian detik ia mendengar suara pintu terbuka, ia yakin jika seseorang yang membuka pintu barusan itu adalah suaminya, iapun mendongkakkan kepalannya.
"Darimana saja ka---u.." suaranya mendadak terhenti. tepat disaat Sohye mendongkakkan kepalanya. tatapannya seketika membulat sempurna kala mendapati seseorang didepannya tengah tersenyum miring menatapnya saat ini. Melipat kedua tangannya didepan dada sembari berjalan dalam tempo sedang kearahnya.
"Kenapa kau kemari?" Sohye seketika berdiri bangkit dari duduknya, sembari menatap seseorang didepannya itu dengan raut wajah dingin
"Aku merindukanmu, jadi aku memutuskan untuk menemuimu" jawab orang itu santai, tak perduli akan tatapan dingin yang telah dilayangkan padanya
"PERGI!!" pekik Sohye sedikit menekan kalimatnya
"Aku baru saja datang, dan kau sudah mengusirku?"
"Pergi kau brengsek!, jangan pernah muncul lagi didepanku!!" sentak Sohye sedikit meninggikan suaranya
"Ssst...sst..ssst pelankan suaramu sayang, kau tak ingin anakmu terbangun bukan?... Oh ya, dan ngomong-ngomong soal kata brengsek. Aku kira kata-kata itu juga cocok untukmu." seseorang didepannya itu tersenyum meremehkan.
Sohye mengepalkan ke-2 telapak tangannya kuat, raut wajahnya saat ini terlihat sedikit memerah menahan amarah.
"O...o..ooo jadi benarkan? kau brengsek....kau brengsek... JALANG!"
"Hya... KIM TAEHYUNG!!"
lepas sudah pertahanan Sohye, ia benar-benar sudah dibuat marah saat ini
Sekilas ia menatap anaknya yang masih tetap tertidur, tak terusik akan pertengkaran yang sedang terjadi saat ini lantas beralih menatap tajam pria itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry [2]
Fanfiction18| Penyesalan itu, melekat didiriku bagaikan bekas luka. Cover by : hana31543 ©hana31543 [30.07.2017]