"aaa~~~""tidak~~" Hana menjerit tatkala pisau itu menusuk bagian dada Yoongi.
pria itu menghalau pisau yang hendak di tusukkan ke arah Hana, sehingga dialah yang terkena tusukan
Tubuh Yoongi perlahan ambruk, namun dengan sigap Hana meraih tubuh Yoongi dan membawanya ke dalam pangkuannya. ia merosot jatuh ke lantai, tak kuat menahan beban Yoongi yang lebih berat darinya dan juga bagai kehilangan daya didalam tubuhnya, semuanya terasa lemas
Orang-orang meneriaki ke-2 penjahat itu sebagaian dari mereka mengejar mereka
Air mata Hana tak terbendung lagi, tangisnya pun pecah. Nafasnya tercekat melihat pemandangan yang ada didepannya itu, tubuhnya bergetar begitu juga hatinya.
"e..eeuuh" Yoongi mencabut paksa pisau yang menancap di dadanya, kemudian pria itu malah tersenyum manis pada wanita yang kini berada diatasnya
"hiks..hikss sunbae..." tanpa babibu Hana segera menutup luka didada Yoongi dengan ke-2 tangannya agar darah tak keluar semakin banyak
Beberapa orang juga menghampiri mereka, ada juga yang sudah disuruh untuk mengambil ranjang dorong yang digunakan untuk membawa Yoongi nantinya
Tangan Yoongi terangkat untuk mencoba mengusap air mata Hana
"u..uljima" ucap Yoongi lirih, Hana hanya bisa melihat gerakan bibir Yoongi dengan sendu, ia bahkan tak mampu untuk berucap
Nafas Yoongi mulai terlihat putus-putus, matanya ia kedip-kedipkan berusaha untuk tetap tersadar
"kumohon sunbae..hiks..hikss..bertahanlah" setitik air mata jatuh diatas pipi Yoongi, bisa Yoongi rasakan air mata yang jatuh diatas pipinya tersebut. Pria itu tersenyum, senyum penuh bahagia karna akhirnya ia bisa melihat dengan mata kepalanya sendiri wanita itu menangis, menangisi dirinya.
Tangan Yoongi menggenggam jemari Hana "uhukk..uhuk.." Yoongi terbatuk, hingga mengeluarkan darah membuat gadis itu semakin dibuat panik.
"per....lu..kk..kaau taau... Aa..aaku mencin..ta..i...mu" ucap Yoongi lirih, dan terbata-bata. namun masih bisa didengar oleh Hana. Ia menatap Hana, yang saat ini juga menatap nya dengan air mata berlinang.
"sun...sunbae" sepatah kata yang hanya bisa ia ucapkan, tenggorokannya benar-benar terasa tercekat dan dadanya terasa sesak untuk menghirup molekul oksigen yang begitu banyak disekitarnya.
Tangan Yoongi terangkat untuk menghapus air mata yang keluar dari mata Hana. Hingga bercak darah mengenai pipi wanita itu.
Hana hanya mampu menggelengkan kepala, sebagai bentuk penolakan saat mata Yoongi perlahan mulai sayu.
"sunbae hiks..hiks bertahanlah kumohon jangan.. Maafkan aku hiks..hikss "
Semua orang menatap sendu mereka ber-2. terutama menatap pria yang kini berada dalam pangkuan dokter wanita itu.
"ti..dak..kkau...tidak salah..." Nafas Yoongi kian melemah, terbatuk kembali mengeluarkan darah, genggaman ditangan Hana pun juga kian melemah
Hana semakin panik, ia berusaha menekan luka itu agar tak mengeluarkan banyak darah, dengan jas dokternya ia menutup luka itu
Akhirnya ranjang pun tiba, orang-orang yang berada disana ikut membantu mengangkat Yoongi diatas ranjang.
"cepat, bawa ke ruang operasi panggilkan dokter Jung " perintah salah 1 dokter yang ikut mendorong ranjang Yoongi.
Hana masih dengan aktivitasnya, menutup luka Yoongi
"kumohon sunbae..tetaplah sadar jangan tutup matamu" pinta Hana
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry [2]
Fanfiction18| Penyesalan itu, melekat didiriku bagaikan bekas luka. Cover by : hana31543 ©hana31543 [30.07.2017]