Sorot mata itu mendadak menajam, memandang sosok laki-laki didepannya. Sekilas sangatlah mirip dengan seseorang. Seseorang yang baru saja meninggalkannya. Seseorang yang sangat ingin ia lihat. Apakah dia?"jeossonghamnida, apakah anda baik-baik saja? Maaf saya terburu-buru hingga saya tak sengaja menabrak anda"
Seketika atensi akan pria didepannya itupun pecah, saat suara pria itu berhasil mengintrupsinya.
"ne?" jawab Hana skiptis
Pria itu mengumbar senyumnya, "kenapa? Ken..napa pria ini mirip dengan Yoongi?" batinnya dadanya bergemuruh tak karuan
"syukurlah, sekali lagi saya minta maaf, maaf saya harus segera pergi anyeong" pria itu melepaskan
Genggaman tangannya membuat gadis itu sedikit limbungMata hazel itu hanya bisa menatap punggung pria itu yang semakin menjauh, tanpa sempat untuk kembali mengucapkan sepatah kata. Yang ada dibenaknya hanya terdapat 1 pertanyaan. Siapakah seseorang yang sangat mirip dengan Yoongi itu?.
.......
Mata bak elang itu tak henti memandang pada sebuah monitor yang tersalur pada CCTV dimana disana menampilkan sebuah video seseorang berjalan mengendap-endap berusaha kabur dari dalam sarangnya.
"tuan~"
"ssst.. Biarkanlah, tugasmu adalah untuk mengawasinya dan laporkan apapun yang terjadi padaku, kau mengerti"
Pria dibelakangnya itu mengangguk, menuruti perintah bosnya
"cepat, ikuti dia!"
"baik tuan"
Sementara itu, Taehyung tersenyum dengan menampilkan seringai nya, hatinya bersorak gembira karna telah berhasil membawa Choi Sohye kedalam permainannya.
"aku melepaskanmu kali ini, tapi aku akan kembali menangkapmu Choi Sohye"
Entah rencana apa yang Taehyung jalankan, setidaknya hatinya sudah cukup gembira saat wanita itu sudah masuk kedalam permainannya
"let's play to the game baby"
.......
Sohye mempercepat laju larinya, ia tak mengira, bahwa melarikan diri dari rumah seorang Kim Taehyung akan semudah itu. Ia berfikir bahwa keberuntungan ada dipihaknya saat ini. Tetapi atensinya salah besar justru sebaliknya. Mala petaka justru tengah mengejarnya.
Ia berjalan dengan langkah sempoyongan disepanjang trotoar, persetan dengan pandangan orang-orang yang memandangnya aneh dengan penampilan semrawut, mungkin sebagaian besar orang yang melihatnya akan menganggapnya gila. Memang benar adannya, separuh jiwanya memang benar-benar sudah gila.
"semua ini gara wanita itu" ia mengepalakan jemarinya dengan kuat.
Emosinya membuncah, dendamnya semakin membara, keinginan untuk menyingkirkan wanita itu sudah sampai diubun-ubun.
"bagaimanapun juga, aku ingin wanita itu harus tersingkir secepatnya" ia berucap dengan nada emosi yang membara, giginya bergemelutuk, seiring air mata yang jatuh dari pelupuk matanya.
Salah satu tempat yang ingin ia tuju saat ini, adalah bibinya.
Ia bahkan tak menyadari, bahwa sepasang mata telah diperintah untuk mengawasi dirinya.
....
Jungkook berlarian disepanjang koridor rumah sakit, ia langsung meninggalkan pekerjaan kantornya setelah menerima telefon dari Jimin bahwa Ara mencarinya saat ini. Persetan, dengan urusannya toh ia bahkan tak mempunyai sepersen konsentrasipun pada pekerjaannya. Pikirannya dikalutkan akan masalah yang sangat membuat nya lelah hati dan jiwa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry [2]
Fanfiction18| Penyesalan itu, melekat didiriku bagaikan bekas luka. Cover by : hana31543 ©hana31543 [30.07.2017]