Jika komitmen dibangun atas dasar kebohongan. Apakah bisa bertahan lama?.......
Keramaian kota Busan dimalam hari, tak mampu menyembunyikan isakan tangis seseorang yang terluka hatinya.
Hingga detik ini! Wanita itu masih bersabar menunggu waktu pembalasan dendamnya tiba. Namun, menunggu bukanlah sebuah perkara yang mudah. Ingin sekali ia mempercepat waktu dikalau ia bisa, hingga ia bisa secepatnya merasakan tawa kemenangan atas hukuman yang didapatkan Hana.
Bibirnya terasa kelu karna menangis tersedu-sedu, tangis dan sesak menjadi satu seperti sebuah pedang yang menusuk hati paling dalam.
Mungkin semesta tengah merasa senang, atau mungkin tertawa penuh olok melihatnya mendapatkan karmanya. Tapi, bukankah Tuhan tahu? Bagaimana perasaannya yang besar pada lelaki itu? Bagaimana perasaan sakitnya yang juga dirasakan Hana dulu? Mengapa dunia tak berhenti mengutuknya?
Kegilaan Sohye semakin bertambah menyadari diujung pembalasan dendamnya.
Tapi tiba-tiba tangisnya terhenti, sesaat figur seorang pria kini berdiri didepannya.
"Semua ini tak akan terjadi jika kau dulu bersamaku!" ucapnya dengan nada sedikit mengolok, membuat kekesalan dari wanita bermarga Choi itu membuncah.
"Pergilah jika kau hanya ingin menambah suasana hatiku semakin kacau.."
Dalam benak hati yang paling dalam, ada rasa takut tersendiri kala ia kembali bertemu dengannya. Pria yang telah menculiknya dari sebuah klub malam kala itu. Membayangkan apa yang terjadi setelahnya saja sudah berhasil membuat bulu roma Sohye berdiri. Ia sedikit menggeser tubuhnya agar jarak mereka berkurang. Namun, aktivitas kecil itu berhasil tertangkap manik mata Taehyung.
"Kau tak perlu takut, aku tak akan menculikmu lagi dan berbuat hal seperti waktu itu padamu" seperti mengerti akan pikiran Sohye. Taehyung berujar penuh percaya diri.
"Lantas, untuk apa kau kemari?"
"Konspirasi!"
Sohye menengadahkan kepalanya, menyambut tatapan Taehyung dengan penuh dalam. Mencari makna akan apa yang barusan pria itu ucapakan.
Untuk apa Taehyung mengajaknya berkerja sama? Dan untuk siapa ia akan balas dendam?
"Bukankah kau ingin menghancurkanku? Kenapa kali ini kau ingin membantuku?"
"Aku sangat kasihan melihatmu.. Kau ingin melenyapkan wanita itu bukan? Aku bisa saja melenyapkan wanita itu dengan mudah..tapi semua itu tidaklah gratis"
Sebelah sudut bibir Sohye terangkat, ia tahu betul jika pria itu juga memiliki bawahan seperti bibinya, " Kau meminta berapa untuk bayaran atas kerjasamamu?"
"Aku tidak menginginkan uang untuk itu.."
Kening Sohye berkerut "lantas? Apa yang ingin kau minta sebagai bayaranmu?"
" Jadilah istriku!"
.....
Kedua manik mata Jungkook masih setia memandang wajah cantik yang kini belum terbangun dari pingsannya. Memandang wajah damai itu dengan hati bergemuruh, dalam benak hati terdalamnya ia sangat merindukan momen ini.
Semesta memang memiliki cara tersendiri untuk menyatukan dua insan yang terpisah. Meskipun dengan cara yang tak terduga sekalipun. Mungkin Jungkook bisa mengambil rasa syukur atas insiden semalam, karna berkatnya ia bisa bersama Hana saat ini.
![](https://img.wattpad.com/cover/121219547-288-k425406.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry [2]
Fanfiction18| Penyesalan itu, melekat didiriku bagaikan bekas luka. Cover by : hana31543 ©hana31543 [30.07.2017]