Flashback on
Daegu, 27 Oktober 2008
Langit kota Daegu yang terlihat mendung, bersamaan hembusan angin kencang dan kilatan petir, menandakan hujan tak akan lama lagi turun.
Biasanya ketika melihat tanda-tanda alam seperti ini, orang-orang pasti akan segera mencari tempat untuk berlindung agar tak terkena dinginnya air hujan. berdiam diri didalam rumahnya, memakai pakaian hangat, terkadang mereka juga menghangatkan diri didepan tungku perapian mereka, hal itu mereka lakukan agar terhindar dari dinginnya suhu yang terasa dingin menusuk kulit, Apalagi hujan kali ini pasti akan terasa lebih dingin mengingat bulan ini adalah bulan pergantian dari musim gugur, ke musim dingin.
Rintik rintik air terlihat mulai berjatuhan, kemudian perlahan menjelma menjadi hujan yang turun dengan derasnya. Layaknya seperti ribuan panah yang diluncurkan kebumi, terlihat seorang gadis muda tengah berlarian menerjang derasnya hujan.
Entah apa yang dilakukan gadis itu, bukannya berlindung dari derasnya hujan, ia malah terlihat berlarian hanya dengan menggunakan jaket dan celana jeans sebagai pelindung tubuhnya.
Nampak dari raut wajahnya, terlihat matanya yang sembab dengan air mata yang pastinya tak akan bisa dibedakan dengan air hujan yang mengguyur dirinya. Gadis itu terlihat berhenti, tepat didepan sebuah rumah sederhana, dengan cat yang sudah mengelupas dibagian tembok.
Rumah itu terlihat tua, namun masih layak untuk dihuni
Tangan ringkihnya membuka pagar yang terbuat dari kayu, kemudian tanpa ragu ia berlari masuk dan mengetuk pintu rumah itu.
Tok tok tok
Gadis itu terlihat sesegukan, tangisnya juga belum mereda hingga mungkin akan membuat orang yang melihatnya akan menaruh kasih padanya. entah apa yang membuatnya sedih sampai ia nekat, pergi hanya dengan berlari sembari menerjang derasnya hujan. Yang pasti, apa yang telah menimpa dirinya benar-benar membuatnya tertekan.
Cklek
Pintu terbuka, menampilkan figur seorang pria yang kini tengah terkejut atas apa yang ada dihadapannya
" Sohye?"
Laki-laki itu segera membawa masuk si gadis kedalam rumahnya, menuntunnya untuk duduk diatas kursi ruang tamu
" tunggu sebentar aku akan mengambilkan handuk serta pakaian untukmu"
Laki-laki itu segera bergegas masuk kedalam kamarnya
Setelah 2 menit menunggu, pria itu keluar dari dalam kamar dengan membawa handuk dan pakaian ditangannya
"ini! Gantilah dulu dikamarku aku akan membuatkan minuman hangat untukmu" ucapnya sembari memberikan barang yang ada ditangannya kepada Sohye
Wanita itu mengangguk, lantas menuruti perintah si pria ia berjalan kearah kamar yang telah ditunjukkan.
10 menit kemudian
Gadis bernama Sohye itupun keluar dari dalam kamar, masih dengan memasang wajah sedih. Ia berjalan ke ruang tamu dimana ada seorang pria yang telah menunggunya disana.
"ini minumlah dulu!!" laki-laki itu menyodorkan segelas teh lemon kepadanya, teh lemon berfungsi untuk mencegah flu dan batuk jika dikonsumsi saat hujan seperti ini.
Setelah dirasa keadaan sudah mulai membaik, pria itu mulai memberanikan diri untuk bertanya, gerangan apa yang terjadi pada gadisnya tersebut.
"sebenarnya, apa yang terjadi sampai kau nekat datang kemari dengan seperti ini Sohye? "
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry [2]
Fanfiction18| Penyesalan itu, melekat didiriku bagaikan bekas luka. Cover by : hana31543 ©hana31543 [30.07.2017]