part 43

1.7K 222 69
                                    

Gelagat mencurigakan seseorang terlihat berjalan memasuki sebuah ruangan , sebelum masuk ia sempat memastikan kebenaran kamar yang menjadi tujuannya. ia juga menyempatkan melihat kesekeliling akankah ada orang lain yang melihat aksinya.  Dan nampaknya bertepatan dengan waktu istirahat para pegawai koridor ini nampak lenggang , hanya dia yang melewati koridor ini.  Tanpa menunggu lama lagi ia segera meraih knop pintu kemudian membukanya. 

Figur dengan wajah tertutup masker dan tudung itu segera menghampiri seorang pasien yang kini belum tersadar dari operasi yang dijalaninya tadi.  Dengan cekatan ia segera mengeluarkan sebuah botol serta suntikan yang sudah ia simpan sedari tadi . Ruangan ini terlihat sepi,  hanya ada dirinya dan si pasien yang ada didalam. 

Tanpa menunggu lama lagi ia segera menyuntikkan cairan tersebut kedalam selang infus, namun belum ada reaksi dari obat yang sudah ia masukkan. 

Setelah tugasnya selesai ia segera mengambil benda lain dari dalam sakunya.
Kali ini sebuah ponsel yang ia ambil,  kemudian ia memulai melakukan panggilan telefon. 

"Hallo nyonya, tugas saya telah selesai anda bisa datang sebelum obat ini bereaksi " tuturnya pada orang diseberang sana . Kemudian ia segera mematikan sambungan telefon lantas segera meninggalkan ruangan ini tanpa meninggalkan jejak apapun atas tindak kejahatannya. 

....

Dilain tempat kedua pasutri yang kini mungkin terlihat sudah berdamai itu berjalan beriringan menyusuri koridor, tujuan mereka saat ini hanya untuk mencari makan siang dikantin rumah sakit namun sesaat langkah kaki sang wanita tiba-tiba berhenti. 

"Jung..  Tunggu! " ucapnya

Lelaki bermarga Jeon kini menghentikan langkahnya juga. 

"Ada apa Sohye? " tanyanya

"Aku merasakan firasat buruk Jung "

"Apa maksudmu? " kening Jungkook mengernyit.  Seharusnya yang pergi untuk membeli makanan itu Jungkook tapi entah mengapa Sohye memaksakan diri untuk ikut pergi,  ia meyakinkan Jungkook jika anaknya tidak akan apa-apa jika ditinggal sebentar . Awalnya Jungkook menolak namun sekali lagi,  ia tak ingin mengecewakan Sohye lagi ia akhirnya mengindahkan Sohye ikut bersamanya. 

"Ayo kita keruangan Ara segera.. " Sohye lantas berbalik arah dan segera mempercepat laju jalannya. 

.....

Kedua pasutri itu kini telah sampai didalam ruangan dimana buah hati mereka dirawat.  Sesuai perhitungan Sohye ia datang tepat waktu sebelum obat itu bereaksi.

"Lihatlah Sohye,  tidak ada apa-apa yang terjadi pada Ara" Jungkook menepuk pundak Sohye

"Hhuuh..  Aku hanya khawatir Jung,  entah kenapa tiba-tiba aku mendapat firasat buruk sehabis operasi tadi" ujar Sohye sembari berjalan mendekat kebuah hatinya. 

Sesaat setelah itu,  tiba-tiba saja tubuh Ara menggelinjang,  alat pendeteksi detak jantung pun mulai menunjukkan status angka penurunan detak jantung. 

Keduanya panik lantas memanggil dokter untuk memeriksa anaknya. 

....

Kali ini dokter datang bersamaan dengan para suster,  yah-- karna Ara berada dibawah tanggung jawab Hana sebelumnya jadi yang datang kali ini adalah Hana.  Dan setahu mereka,  Hana lah yang sudah mengoperasi Ara .

Wanita itu segera mendekati Ara,  tanpa tahu ada sepasang mata yang menatapnya dengan penuh kebencian .
Wanita itu lantas segera mengecek pupil mata Ara dengan pulpen sekaligus bisa menjadi senter. 

"Gawat, kenapa pupil matanya tidak bereaksi terhadap cahaya" ucap Hana panik. 

"Hana apa yang terjadi pada putriku." Jungkook mendekat,  wajah panikpun turut menghiasi wajah tampannya. 

Sorry [2] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang