part 49

1.9K 188 55
                                    


Jungkook berlari secepat kilat memasuki rumah sakit, dirinya dibuat semakin panik saat mendapat informasi jika istrinya mengalami kecelakaan dan harus mendapat tindakan operasi.

Dia berlari kearah bagian administrasi, masih dengan peluh yang keluar dipelipisnya efek berlari dari basement lalu masuk kedalam rumah sakit yang mungkin menempuh jarak 50 meter. Sebenarnya tadi ia sempat bingung, tujuan mana yang harus ia tuju terlebih dahulu. Putrinya atau istrinya? Karna mengingat kondisi keduanya benar-benar kritis, dan sangat membutuhkan dirinya.

Dan keputusan pun diambil, ia memilih istrinya terlebih dahulu mengingat istrinya yang harus mendapatkan tindak operasi.

"permisi, saya suami dari Choi Sohye, bagaimana dengan kondisi istri saya?" ekspresinya belum berubah, masih dengan raut wajah panik. Pria itu juga terlihat ngos-ngosan. 

"Pasien bernama Choi Sohye sudah dibawa  keruang operasi pak, "

"dimana ruang operasinya?"

" sebelumnya maaf, anda harus menyelesaikan persetujuan operasi ini terlebih dahulu pak" ucap seorang perempuan dengan stelan seragam rumah sakit itu sembari memberi selembar kertas pada Jungkook.

Jungkook terlihat menghirup nafas panjang, sebelum akhirnya meraih bolpen dan mengisi lembaran kertas berisi surat persetujuan operasi.

"sekarang katakan dimana ruang operasinya?"

"dari sini anda lurus saja lalu belok ke kiri pak, anda sudah bisa  menemukan pintu ruang operasi"

Jungkook mengangguk paham lantas mengucapkan terimakasih dan melenggang pergi. Ia kemudian teringat sesuatu. Tidak mungkin ia tega melupakan keadaan putrinya, ia kembali meraih ponsel didalam saku kemudian melakukan sambungan telfon

📞

"yoboseo eomma"

"......."

"bisakah eomma datang kerumah sakit sekarang?"

📞

.......

Pada deretan kursi tunggu didepan ruang IGD terlihat seorang pemuda tengah melakukan sambungan telfon

📞

"ya hyung, sepertinya kondisinya parah. "

"......."

"tidak aku belum bertemu dengannya "

"......."

"oh ya, sudah dulu ya hyung sepertinya dokter sudah selesai memeriksa Hana noona"

📞

Sambungan telfon pun dimatikan.

Pintu ruang IGD dibuka, seorang dokter terlihat keluar, pemuda itu langsung berdiri tegap, menghampiri dokter yang keluar dari ruang IGD disusul oleh seorang perempuan berbaju perawat yang membawa beberapa bekas kantong darah lantas melenggang pergi lebih dulu.

"dokter, bagaimana keadaan dokter Kim?" pemuda itu adalah Jihoon. Jihoon tau jika Hana juga bekerja di rumah sakit ini, manik pria itu sekilas membaca name tage
Bertuliskan Hong Jisoo yang terpasang di jas kedokteran pria didepannya.

" syukurlah, keadaannya sudah mulai membaik, meski ia sempat kehilangan banyak darah tadi. Ia mendapat 10 jahitan dilengannya"

Jihoon akhirnya bisa bernafas lega, kekasih dari kakaknya itu ternyata tidak terluka terlalu parah, ia tak bisa membayangkan bagaimana jika ia terlambat datang menyelamatkan Hana, pasti kakaknya akan sangat marah besar padanya.

Sorry [2] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang