Part 7

5.1K 453 73
                                    

Cinta / obsesi? Ke-duanya memiliki perbedaan yang tipis.

...........

Rintikan air hujan membasahi jalanan kota Busan, kali ini hujan datang sendiri tak ditemani oleh gemuruh petir menyambar yang bahkan suaranya bisa menggetarkan hati siapapun yang mendengarnya. Sudah 1 minggu lebih tepatnya, Jungkook mencari keberadaan Sohye dan Ara. Namun sampai saat ini, ia belum menemukan mereka
"dimana kalian berada? Kumohon kembalilah" ucapnya gusar seraya menyetir mobilnya dalam tempo sedang. melihat hujan yang turun kali ini, tiba-tiba saja mengingatkan dirinya tentang pertama kali dia bertemu dengan Choi Sohye.

Berawal dari sebuah rasa kasihan, dan bermetamorfosis menjadi rasa cinta ingin memiliki. Dan membawanya kedalam sebuah perbudakan cinta yang menjerumuskannya dalam sebuah penyesalan dan kehancuran.

.......

Flashback on

Kaki itu terus melangkah menyusuri jalanan yang telah basah diguyur air hujan, kaki itu terus melangkah dengan gontai dan tanpa alas kaki di iringi isakan tangis menyesakkan yang terus keluar dari bibirnya.

Choi Sohye, perempuan itu berjalan di tengah derasnya hujan, ia tak memperdulikan dinginnya air hujan yang ia rasakan, langkahnya terasa berat seolah-olah ke-2 tungkai kakinya tak mampu lagi untuk menahan beban tubuhnya

Brukkk

Ia pun menjatuhkan tubuhnya diatas  jalanan yang dingin.
Ia menangis tersedu-sedu, ia menangis, meratapi takdirnya yang begitu malang.

Jika ia diberi pilihan, ia tak menginginkan untuk hadir dalam dunia ini jika kesakitan yang harus ia jalani. Ya, semenjak kematian ke-2 orang tuanya, ia hidup dengan bibi nya. Bibi nya dengan kejam menjualnya.

Ini bukanlah kemauan dirinya, namun kenyataan ini telah memenjarakannya kedalam sebuah neraka yang menyedihkan. Menyimpan rasa sakit seorang diri tanpa ada tempat untuk berbagi, tanpa ada uluran tangan untuk menolong
Teman? Keluarga? Sohye tak lagi memilikinya.

"Tuhan..tolong cabut nyawaku sekarang" teriaknya, sembari menatap langit yang tengah menjatuhkan air hujan. Takdir dan kenyataan tengah berkonspirasi membunuhnya, Ia tak sanggup lagi memikul beban  hidup yang berat itu.

Tin...tin...

Suara klakson mobil terdengar dari balik tubuhnya, spontan Sohye membalikkan tubuhnya dan menatap mobil yang tengah melaju kearahnya dengan kepasrahan

"mungkin ini sudah saatnya aku mati" ucapnya, ia berfikir bahwa mungkin jika ia tertabrak mobil, ia bisa mati, dan ia bisa bebas dari semua penderitaan ini.
Ia pun bangkit, dan berdiri menghadang mobil itu. Ia sudah yakin akan keputusannya ini, ia berdiri menutup ke-2 matanya tanpa memperdulikan suara klakson mobil yang terus berbunyi menyuruhnya untuk minggir.

Sreekkkk

Suara ban mobil yang direm mendadak membuat ke-2 matanya kembali terbuka. Membuatnya marah, mengapa orang itu tak menabraknya saja?

Sohye melempar tatapan sengit, saat melihat seseorang yang akan keluar dari dalam mobil dengan payung hitam ditangannya.

"hei kau..mengapa kau tak minggir? Kau ingin mati??"

Sorry [2] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang