part 10

5K 457 76
                                    

Dia yang sulit dicintai, nyatanya orang yang haus akan cinta
.......

Sohye tak berani menatap mata tajam Jungkook yang kini seolah mengintimidasinya, ia menundukkan Matanya. Hatinya bergemuruh saat menatap ekspresi suaminya itu, ia takut dan bertanya-tanya bagaimana bisa suaminya menemukannya.

"aku tau, kau sakit hati karna kesalahanku, tapi kau tak bisa melepas tanggung jawab mu sebagai seorang ibu Sohye" ucap Jungkook, seketika Sohye mendongkakkan kepalanya.

"maafkan aku, kecemburuan ku membuat ku tak bisa mengontrol kemarahanku, aku akui aku bukanlah ibu yang baik untuk Ara, sekarang aku pulang untuk putriku" balas Sohye

"Ara sudah bersamaku" ucap Jungkook

"Apa?" Sohye terkejut

"bagai..mana bisa? " lanjutnya

"kau tak perlu tau tentang hal itu, bagaimana Ara bisa bersamaku, dan bagaimana pula aku bisa menemukan apartemen ini,
yang terpenting sekarang, maukah kau kembali padaku? Aku minta maaf, mungkin aku masih belum bisa melupakannya, tapi demi anak kita. Aku akan mencoba untuk melupakannya." ucap Jungkook, sembari menggenggam tangan Sohye. Walau jujur saja ia sangat kecewa atas apa yang Sohye lakukan pada anaknya. Tapi, mengingat apa yang Sohye lakukan karna dirinya ia menjadi tak tega untuk memarahi Sohye, Sohye pergi untuk mencari ketenangan hatinya setelah ia sakiti. Lalu bagaimana dengan Hana dulu?

Ara mengerjapkan ke-2 matanya, ia kembali meringis kesakitan saat tiba-tiba sakit kembali menyerang kepalanya.

"aaargghh ssshhh~~" ia merasakan pandangan mengabur, namun ia masih bisa melihat dengan jelas ke-2 orang tuanya yang berdiri didepan sana.

Ara meraih gangang pintu lantas membuka pintu mobil dan pergi keluar, ia ingin menemui ke-2 orang tuanya dengan sakit yang masih menyerang kepalanya. Ia bahkan tak sadar jika cairan berwarna saga itu kembali keluar dari lubang hidungnya.

"appa~~~ eommahhh" panggil Ara lirih namun masih bisa didengar oleh Jungkook. Saat mendengar suara anaknya Jungkook refleks menolehkan kepalanya menghadap kebelakang

Begitu Juga Sohye, ia menatap anaknya disamping pintu mobil itu, namun ke-2 mata mereka berhasil membulat sempurna ketika melihat cairan berwarna merah itu keluar dari hidung anaknya.

"Appahhh~~" pandangan Ara semakin buram, dan kegelapan mulai menyelimuti pandangannya, hingga...

Brugghhh

"Ara~~~~" keduanya berteriak bebarengan, dengan gerakan spontan keduanya berlari menghampiri Ara, yang kembali pingsan.

.........

Perempuan itu diam membeku di kursi taman rumah sakit, terlihat liquid bening mulai menumpuk di kantung matanya, hingga membuat pandangannya mengabur, sekali ia berkedip saja maka liquid bening itu jatuh membasahi pipinya.

Wajah itu, kembali membuatnya mengingat luka atas pengkhianatan yang telah berusaha ia pendam rapat-rapat kini kembali terbuka. Apakah ini bagian dari skenario Tuhan? Mengapa ia dipertemukan lagi dengannya?
Semua di dunia ini, bagaikan sebuah drama, manusia sebagai tokoh pemainnya dan Tuhan layaknya sutradara yang mengatur jalannya alur kehidupan. Jika memang ini takdir harus dipertemukan dengannya lagi? Hana bisa apa? Jika ada cara untuk menghindar, Hana ingin sekali menghindar dari takdir ini.

Sorry [2] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang