part 6

5.1K 515 46
                                    

Disaat aku ingin melarikan diri darimu, tapi entah mengapa hati ini tak ingin pergi darimu.

........

Hana masih diam untuk seperkian detik saat baru saja Yoongi melontarkan kalimatnya.

"Hana~ya, apakah kau menerima cintaku??"

Wanita itu tersentak

"maaf... sunbae aku tak bisa" ucap Hana tegas tanpa ada ragu di nada bicaranya.
Mendengar perkataan itu membuat pria ber marga Min itu langsung mendengus kecewa dengan jawaban Hana.

"kenapa?? Kenapa kau tak mau menerima cintaku? aku berkata seperti ini dengan hati yang tulus, tak ada maksud lain maupun kebohongan didalamnya. aku benar-benar menyukaimu Kim Hana" kini dengan berani Yoongi menggengam tangan Hana membuat wanita itu merasa risih atas tindakan Yoongi.

"Su..nnbbae~~" ucap Hana seraya berusaha melepas tangannya dari genggaman Yoongi entah kenapa ia mendadak merasakan ketakutan atas sentuhan Min Yoongi.

"katakan padaku! kenapa kau tak mau denganku??" Yoongi semakin erat menggengam tangan Hana, saat gadis itu berusaha melepaskan cengkramannya.

"ma...aaf su..ssunbae aku tak bisa tolong lepaskan " pinta Hana, dengan nada bergetar, nafasnya terasa tercekat ia mulai kesulitan bernafas, keringat mulai keluat dari dahinya. Ia merasa ketakutan, apakah ia mulai menderita Haphephobia? Ya, Haphephobia adalah sebuah phobia dimana sang penderita merasa ketakutan jika disentuh oleh seorang pria.

Melihat kondisi Hana demikian Yoongi melepaskan genggamannya.

"Maafkan aku" ucapnya

Hana berusaha mengatur nafasnya untuk kembali normal
Setelah dirasa baikan
"maaf sunbae, sepertinya aku tak bisa melanjutkan makan siang ini" membuat Yoongi membelalakkan matanya.

"maafkan aku, Hana-ya, tapi bisakah kau memberitahu ku mengapa kau tak mau menerimaku? Apakah aku kurang baik untukmu?"

"tidak, bukan itu sunbaenim hanya saja" potong Hana, ia bingung akankah ia harus mengatakannya pada Yoongi atau tidak? Jika ia mengatakannya pada Yoongi, mungkin Yoongi akan berhenti menganggunya. Oleh sebab itu ia memutuskan untuk mengatakannya pada Yoongi.

"aku tak bisa menerima perasaanmu, karna sebenarnya... Aku sudah menutup hati ku, untuk tak lagi mencintai pria lagi. Maafkan aku" ucap Hana sembari menunduk memberi hormat pada senior nya itu lantas pergi meninggalkan Yoongi, yang shock akan penjelasan dari Hana tersebut.

"walau hatimu tertutup, aku akan berusaha untuk membuka kembali pintu hatimu dokter Kim. Tunggulah saat nya dimana kau, akan ku miliki" batin Yoongi seraya mengepalkan ke-2 tangannya.

........

Jungkook masih enggan untuk melepaskan pelukannya pada sosok yang ia lihat sebagai Hana tersebut,

"saajangnim~~" sekuat tenaga Sora berusaha melepaskan pelukan dari Jungkook. Namun, Jungkook bahkan tak mendengar panggilan dari Sora.

"SAJANGNIMMM~~" tak punya pilihan lain, Sora akhirnya berteriak hingga membuat pria bergigi kelinci itu refleks melepaskan pelukannya.

Jungkook terperanjat kaget, ketika sadar bahwa siapa yang ia peluk itu bukanlah Hana, ia kembali mengucek ke-2 matanya untuk memastikan kembali pandangannya.

"Kim Sora" ucapnya

"jeosonghamnida Sajangnim~~ telah membentak anda" ucap Sora seraya membungkukkan badannya meminta maaf.

Kecewa, tentu saja Jungkook merasa kecewa, mengingat yang ia peluk barusan bukanlah Hana mantan istrinya, maupun Sohye istrinya.

Sangat lucu bukan? Ia merindukan dua wanita secara bersamaan.

"maafkan aku juga, telah memelukmu secara tiba-tiba" ucap Jungkook, kegembiraan semu yang baru saja ia dapat, harus sirna tiba-tiba.

Sora pun, mengangguk tiba-tiba matanya teralihkan pada tangan Jungkook yang terluka dan masih mengeluarkan darah itu.

"sajangnim... Anda terluka"

Jungkook spontan menyembunyikan tangannya pada balik tubuhnya. "tidak apa-apa hanya luka kecil, kau ada urusan apa kau datang kemari?" ucap Jungkook kini ia berusaha untuk bersikap tenang seperti biasa jika didepan karyawan.

"Saya datang kemari, hanya ingin mengantarkan berkas-berkas yang harus anda tanda tangani. Dan saya juga ingin mengingatkan anda untuk menghadiri meeting dengan manager dari Kim company yang sudah anda batalkan tadi. " ucap Sora

"yasudah, tolong letakkan berkas itu di meja tamu!" perintah Jungkook, tanpa babibu Sora segera melangkah maju masuk kedalam rumah dan meletakkan berkas sesuai dengan perintah Jungkook. Kemudian ia kembali keluar.

"terimakasih sudah mengantarkannya, sekarang kau bisa pulang" titah Jungkook pada Sora. Setelah sekretaris nya pergi dia buru-buru menutup pintu rumahnya.

Untuk saat ini ia tak ingin diganggu oleh siapapun.

........

Didepan sebuah bangunan Apartemen, Ara dan Sohye berdiri disana

"Ara-ya, untuk sementara waktu, kita akan tinggal diapartemen ini. Apartemen ini lumayan strategis karna dekat dengan Rumah sakit, dan Supermarket. Tak apa kan sayang" ucap Sohye sembari mensejajarkan tubuhnya dengan tubuh anaknya.

"tapi eomma, mengapa kita meninggalkan appa? Apa salah appa eomma?" Ara masih tetap membombardir pertanyaan itu pada Sohye.

"Ara sudah, cukup! Eomma tak ingin mendengar lagi kau bertanya seperti itu. Arraseo" ucap Sohye dengan sedikit bentakan membuat gadis kecil itu bungkam, mata Ara mendadak berkaca-kaca
Ini pertama kalinya ia dibentak oleh ibunya. Jujur ia tak suka dibentak jika ia nakal ia tak apa jika harus dibentak, tapi ia bahkan tak berbuat nakal, ia hanya bertanya mengapa ibunya mengajaknya untuk meninggalkan appa nya.

"sudah, jangan menangis aku tak suka punya anak cengeng seperti itu, kajja kita masuk " ucap Sohye seraya menggeret tangan Ara untuk masuk kedalam apartemen. Ara hanya bisa menangis dalam diamnya ia tak ingin mendapat bentakan yang keluar dari mulut ibunya lagi. Ya, yang bisa ia lakukan hanyalah, menurut menurut dan menurut.

"jika kau mencintai kami, buktikan jungkook !!! Carilah kami " -Sohye.

..........

To be continue.

Sorry [2] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang