Obsesi terhadap cinta yang berlebih.
Acap kali menciptakan lara diakhir kisah, percayalah! Ini bukanlah sebuah teori maupun cerita yang diceritakan turun temurun.Ini adalah fakta, menjadi budak atas nama cinta tak selamanya akan membuat bahagia, justru hal ini akan mengubah pola pikir manusia menjadi egois dan akhirnya menyakiti orang lain dan diri sendiri.
Cinta
Sebuah perasaan emosi yang terkadang sulit untuk didapat. tetapi, jika kau sudah terjerumus terlalu dalam, maka perasaan yang kau rasakan menyenangkan itu akan mengubah segalanya menjadi sebuah penderitaan.
Bagai 2 buah sisi uang logam. Cinta juga bisa mengurangi rasa sakit dan tak ada obat penghilang rasa sakit sesempurna cinta
Tapi,
Cinta yang menyakitkan tetap saja, dinamakan cinta.
......
Ketiganya dibuat terkejut sekaligus ngeri ketika kedatangan mereka disambut oleh kedua jasad yang tergeletak di atas tanah dengan tubuh bersimbah darah. Salah satu diantara jasad itu terlihat mengenaskan dengan tengkorak kepala yang pecah dan sosok jasad satunya lagi mereka sangat mengenalinya.
Ya, sosok itu adalah Jasad Jeon Jungkook
Hana membekap mulutnya sendiri dengan telapak tangannya. Bukan,
bukan karna ia takut akan darah, ia bahkan sering berjibaku dengan cairan berwarna merah tersebut. Yang membuatnya shock dan begitu terkejut adalah karna Jungkook. Sosok yang dikenal sebagai mantan suaminya itu tergeletak tak sadarkan diri dengan kondisi mengenaskan."Yoo..ng cepat cari So-hye!" titah Hana dengan suara bergetar
Yoongi yang awalnya juga shock dan sempat diam tak bergeming kini kembali pada kesadaran nya.
"Ayo kita masuk kedalam" ajaknya pada Jihoon yang sempat juga memandang ngeri pemandangan tersebut. Pria itu bahkan juga merasa mual melihat ceceran darah yang meluber membasahi tanah.
Tanpa menunggu lama, keduanya berlari masuk kedalam gedung tua. Diikuti 4 orang polisi, yang mengikuti mereka.
Dengan tangan bergetar Hana meraih ponsel dari dalam saku jaketnya. Menelfon rumah sakit untuk secepatnya meminta kiriman mobil ambulance.
Setelah itu hal yang Hana lakukan adalah mendekati jasad Jungkook. Memeriksa tubuh Jungkook apakah masih ada tanda-tanda kehidupan dinadinya.
Tangan dinginnya mencoba mencari denyut nadi, ia dibuat tersentak ketika mendapat denyutan nadi masih ada dipergelangan tangan Jungkook meski begitu lemah.
"Jung, kau bisa mendengarku?" tanya Hana ragu.
Tak ada jawaban, pria itu enggan membuka mata, membuat ia harus mengulangi pertanyaan sebanyak 2x karna tak mendapat respons.
Ia kembali mengecek pergelangan tangan Jungkook, memastikan denyut nadi dari Jungkook masih ada, ia yakin nadi Jungkook masih berdenyut tadi.
Tanpa ragu Hana membalik tubuh Jungkook, mengubahnya menjadi posisi terlentang. Sebelum itu, ia mengecek detak jantung Jungkook.
"Detak jantungnya berhenti, namun kenapa nadinya masih berdetak?" gumamnya.
Hanapun mencoba melakukan CPR secara manual ke dada Jungkook.
"Ayo! Bangunlah Jeon Jungkook! Bangunlah!"
30 kali Hana melakukan kompresi dada, dan sepertinya usahanya sia-sia. Jungkook tak memberi respon sedikit pun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry [2]
Fanfiction18| Penyesalan itu, melekat didiriku bagaikan bekas luka. Cover by : hana31543 ©hana31543 [30.07.2017]