Love is not over
........
Jungkook melangkahkan kakinya mengikuti petunjuk arah, dimana kantin rumah sakit ini berada, dari tempatnya berpijak saat ini, ia bisa melihat tikungan ke kiri, dimana langkah akhir untuknya sampai ke kantin rumah sakit. Dan setelah melewati tikungan itu Ia bisa melihat kantin didepan matanya.
Saat sampai didepan pintu berbahan dasar kaca itu, ia langsung membukanya, ia mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru dimana saat ini, kantin ini lumayan sepi karna memang bukan pas saat jam istirahat, ia berjalan lebih masuk lagi kedalam kantin, bermaksud mencari tempat yang cocok dan nyaman untuk nya makan nanti. namun, seketika ia menghentikan langkahnya sejenak. Saat sorot matanya menangkap sosok yang begitu familiar, pandangannya terfokus pada 1 titik dimana seorang wanita yang duduk di bangku bernomorkan 22 tersebut. Walau disana terdapat 3 orang, namun ia hanya memandang fokus tepat pada wajah wanita yang telah menjadi mantan istrinya itu.
Jantungnya seketika berdegub, ada perasaan panas dalam hatinya dan perasaan sesak didadanya saat ia melihat seorang pria yang tadi sempat bersitegang dengannya duduk di samping bangku sang mantan istri. Ya, lebih baik Jungkook menggaris bawahi kata tersebut, agar ia selalu ingat, siapa Hana saat ini baginya? Perasaan cemburu ini? Apa salah jika saat ini hinggap dihatinya?
Langkahnya menjadi ragu untuk mendekat. lantas, sebuah perkataan yang diucapkan pria berjas kan dokter yang duduk disamping mantan istrinya itu, kembali terngiang dalam ingatannya. "kekasih?" 1 kata yang berhasil membuat jantung Jungkook meloncos saat ini. 1 kata yang berhasil membuatnya merasa seperti terkena ribuan duri dari dalam hatinya. Dan tanpa ia sadari, membuatnya reflkes mengepalkan ke-2 tangannya.
Seketika nafsu makannya hilang, ia pun memutuskan memilih pergi dari sana. Tak ingin melihat hal-hal yang siapa tau membuatnya lebih merasa sakit, dan sekarang ia tahu, rasa dari apa yang dinamakan dengan sakit hati itu.
.....
"dia tampaknya terlalu terkejut" ucap Hyerim "jangan paksa dia untuk bercerita Yoongi-ssi, mengetahui fakta siapa sebenarnya laki-laki itu, sudah cukup bagimu. Mengapa kau bertanya lebih padanya" kilah Hyerim pada Yoongi
Yoongi menghela nafas kasar, Yoongi akui dia memang sudah keterlaluan menanyakan masalah pribadi seseorang, yang seharusnya bukan menjadi urusannya. Tapi, ia sama sekali tak suka dengan pria itu, melihat respon Hana saat langsung pergi saat berpapasan dengan orang itu, membuatnya berspekualifikasi bahwa pria itu, pasti bukanlah orang baik. Ya, Ia bisa menangkap sorot ketakutan dari wajah Hana. Wanita itu, pasti sangat trauma pada mantan suaminya.
"hh..baiklah doker Kim, maaf atas kelancanganku ingin tahu lebih dalam tentang masa lalumu. tapi, aku melakukan semua ini. Karna aku ingin melindungimu" ucap Yoongi. Tatapan teduh ia berikan pada Hana, sebagai isyarat bahwa ia sungguh-sungguh akan ucapannya itu.
Hana menghembuskan nafas pelan, kemudian ia beralih menatap wajah sunbae nya itu, apakah salah? Jika ia terlalu dingin pada pria? Apakah salah jika ia bersikap acuh pada orang yang bahkan perhatian padanya? Jika yang ia lakukan selama 8 tahun ini salah, tolong beritahu dia.
Hana menatap lekat manik mata berwarna hitam tersebut, dalam hati kecilnya berkata bahwa laki-laki ini bersungguh-sungguh dalam ucapannya. Sekali ini, ia mencari sebuah kebohongan dari manik mata Yoongi, manik mata seorang pria, setelah Jungkook, ya ini kali ke-2 ia berusaha mencari kebohongan dari dalam sorot mata seorang pria. namun kali ini, ia tak bisa menemukan kebohongan yang terlihat dari mata Yoongi. Apakah pria ini benar-benar mencintainya? Dan apabila itu benar, apakah ia harus membuka hatinya untuk Yoongi?
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry [2]
Fanfiction18| Penyesalan itu, melekat didiriku bagaikan bekas luka. Cover by : hana31543 ©hana31543 [30.07.2017]