part 38

3.1K 333 31
                                    

Langit berwarna hitam telah menghiasi seluruh kota Busan. Sebagian aktivitas manusia yang dimulai dari pagi hingga sore berakhir saat sang raja siang kembali dalam peradabannya.

Pun begitu keriuhan kota tak pernah padam walaupun sang ratu malam menggantikan teriknya sang raja siang. Aktivitas manusia masih berlanjut tanpa mengenal waktu dimulai dari pagi--hingga berakhir pada pagi juga, begitu seterusnya.

Tepat didalam gedung perusahaan, gedung berdominasi kaca tersebut masih terlihat sedikit ramai. Para karyawan kebanyakan mengambil waktu lembur mereka, guna mengumpulkan pundi-pundi lembar won lebih banyak lagi, guna mencukupi kehidupan kota metropolitan yang kejam.

Berbeda dengan salah satu yang menempati posisi paling tinggi disini, tepat pukul 09.30 malam pria berperawakan tinggi semampai itu tengah bersiap-siap akan kembali pulang.

Bukan pulang kerumah, melainkan kembali pulang kerumah sakit dimana putrinya dirawat sekarang.

Ia menutup laptopnya, melepaskan kacamata yang sempat bertengger diwajahnya membuat kepalanya terasa pening. Terlebih saat acara meeting hari ini, benar-benar menguras pikiran dan tenaganya. Pun begitu, ia tak merasa jika kecapekan yang ia rasakan bukanlah menjadi hal sesuatu yang harus dikeluhkan. Ia justru merasa senang, jika usahanya kali ini telah membuahkan hasil.
Ia berhasil mengambil kepercayaan para direksi dari COR company . Untuk bekerja sama dengan perusahaannya. Kali ini Jungkook bisa tersenyum puas.

Jungkook mengusap wajahnya, manik kelamnya tiba-tiba  melirik kearah sebuah bingkai foto keluarga kecilnya yang sengaja ia letakkan diatas meja kerjanya.

Ia menghela nafas kasarnya sejenak, sebelum akhirnya mengambil keputusan untuk meraih bingkai foto itu dengan tangan berdiameter lebarnya.

Ia memandang foto itu dengan sendu, telapak tangannya mengusap bagian wajah Sohye didalam foto itu, wajah yang tengah tersenyum cantik.

"sudah lama aku tidak melihat senyuman ini.." gumamnya, iris pekatnya menatap nanar .

"entah berapa banyak lagi aku harus meminta maaf. Atau mungkin, kata 'maaf' tak pantas lagi aku ucapkan. "

Jungkook kembali menghela nafas kasar, nampaknya permasalahaan antara dirinya dan Sohye benar-benar membuatnya frustasi. 

ia mengembalikan bingkai foto itu kedalam tempatnya.

Ia bangkit dari duduk, mengenakan jas yang sempat ia lepas dan lantas meninggalkan ruang kerjanya, dengan suasana hati yang bimbang.

.....

Tepat didalam sebuah basement rumah sakit, seorang wanita tengah berjalan mencari mobilnya yang terparkir.
Perempuan yang masih mengenakan jas kedokterannya itu memutuskan untuk pulang lebih awal dikarenakan kondisinya yang kurang sehat.

Tungkai kakinya berjalan dalam tempo sedang, Sebelah tangannya menggenggam sebucket babybreat. Ia memutuskan bunga berwarna putih itu untuk dibawanya pulang kerumah.

Setelah menerima pesan singkat entah dari siapa pengirimnya. Wanita itu semakin dibuat penasaran. namun apa daya? Ia bahkan tak menemukan jawaban atas siapa sosok misterius itu dari segala usahanya mencari tau.

Justu, semakin ia mencari.  sosok itu terus mengiriminya pesan singkat "percuma saja mencari kau tidak akan pernah bisa menemukanku. Kau hanya menunggu waktu disaat aku datang lagi padamu" pesan singkat itu terasa seperti teror bagi Hana. Ia merasa jika hidupnya sekarang tak tenang lagi. Ia merasa tak nyaman jika hidupnya dipantau oleh seseorang.

Sorry [2] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang