Warning!! : berisi adegan kekerasan........
Ruangan bernuansa suram, dinding dengan cat yang sudah mengelupas, sarang laba-laba yang menghiasi atap langit serta pencahayaan yang minim. Menjadi saksi bisu tempat penyekapan seorang dokter muda.
Wanita yang kini disekap didalam ruangan, yang mungkin bisa disebut gudang itu, pelan-pelan membuka matanya. tapi, bukan cahaya lampu yang ia dapat pertama kali namun, kegelapanlah yang datang menyambutnya.
Ternyata kedua matanya tertutup oleh kain penutup hitam legam yang diikat menutupi kedua mata dan hidungnya, kain itu terlalu tebal untuk dilalui cahaya.
Ia meringis perih tatkala merasakan sakit menjalar keseluruh tubuhnya, kepalanya terasa berdenyut ngilu. Ia bahkan hampir tak bisa merasakan kedua tangannya sendiri. Karna kedua tangan dan kakinya yang terikat.
Ia mencoba melepaskan diri, namun sepertinya usahanya sia-sia. Ia tak mampu menggerakkan ke-dua tangannya sama sekali.
Semakin ia mencoba, semakin perih ia rasakan dipergelangan tangan, tali tambang yang mengikatnya sangat kencang, ia bisa merasakan kulitnya tergores saat berusaha menggoyangkan tangannya.Hana berfikir, siapa yang melakukan ini padanya?
Mulutnya ia buka guna menghirup pasokan udara disekitar, ia mencoba berkonsentrasi untuk menenangkan dirinya sendiri, karna percuma saja, panik tak akan bisa menyelesaikan masalah.
Udara yang ia kumpulkan, perlahan menjadikannya sebuah energi untuk kembali melakukan upaya melepaskan diri. Ternyata tali yang melilit tangannya diikat kuat dengan simpul mati, hanya seseorang yang berpengalamanlah yang mungkin bisa membukanya
Hana menahan rasa sakitnya dengan menutup mata hingga pelupuk matanya terasa sakit.
Brak..
Tiba-tiba ia mendengar suara pintu yang dibuka dengan kasar. Membuat Hana menghentikan aksinya.
Suara derap langkah kaki tertangkap indera pendengarannya, bukan-bukan satu orang. Melainkan ada beberapa langkah kaki yang ia dengar mendekat.
"akhirnya kau bangun juga"
Suara itu?
Hana bisa merasakan seseorang mendekat kearahnya, sosok itulah yang melepas ikatan kain penutup mata Hana
Kedua manik mata Hana memicing silau, kala menerima cahaya lampu saat penutup mata itu dibuka. Ia menelan ludahnya kasar merasakan tenggorokannya yang terasa kering.
"Choi Sohye" mulutnya menganga tidak percaya sementara sipemilik nama tengah tersenyum sinis padanya
Bisa Hana lihat, dibelakang Sohye tengah berdiri dua orang pengawal, ditangan mereka masing-masing membawa berbagai macam peralatan
Hana bisa melihat tongkat besi, gunting, pistol, dan pisau yang dibawa kedua pengawal Sohye.
"kalian letakkan dimeja itu dan segera tinggalkan kami berdua " perintahnya kepada para pengawal
Hana tidak habis pikir, jika Sohye berbuat hal senekat ini padanya. Wanita itu benar-benar dibutakan oleh cinta.
Setelah para pengawal keluar dan menutup pintu, Sohye segera bergerak mendekat kearah Hana yang kini tengah merasakan ketakutan yang luar biasa, membayangkan hal mengerikan apa yang akan Sohye lakukan padanya.
"kurasa kau sudah tau, apa yang menjadi keinginan terbesarku" Sohye mengangkat dagu Hana dan berbicara didepan wajahnya
Hana bisa melihat, kilatan amarah pada manik hazel wanita itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry [2]
Fanfiction18| Penyesalan itu, melekat didiriku bagaikan bekas luka. Cover by : hana31543 ©hana31543 [30.07.2017]