Sebuah Tamparan

4.1K 184 1
                                    

Apakah kamu tahu? Jika jantung ini berdebar hebat saat didekatmu.

***

Rafta berjalan kearah kelas sahabatnya,tapi ia menemukan Syilla berdiri di depan pintu masih dengan tas ransel abu abunya.

"Syill lo ga masuk?", Rafta menghampiri Syilla yang masih menatap depan.

Syilla menoleh kekanan ternyata sudah ada Rafta,bukannya menjawab Syilla malah menarik tangan Rafta menjauh dari kelas itu.

"Syill mau kemana?", Rafta menatap bingung sahabatnya itu yang terus berjalan dikoridor kelas.

"Kantin gue haus",Syilla masih menarik tangan Rafta.

Mereka sudah duduk dipojokan kantin yang masih sepi karena ini memang terlalu pagi untuk kegiatan dikantin.

Syilla duduk berhadap hadapan dengan Rafta,Syilla yang tadi berkata haus sekarang hanya mengaduk ngaduk jusnya sambil menatap dengan tatapan kosong.

"Syill lo gapapa?", Rafta mengibas ngibaskan tangannya didepan wajah Syilla.

Syilla tersadar dari lamunannya, "Hmm".

"Lo aneh Syill pagi pagi gini,lo masih sakit?", Rafta mengecek dahi Syilla tetapi suhunya normal normal saja.

"Nggak", Syilla menurunkan tangan Rafta dari dahinya.

"Atau jangan jangan lo kesambet?", Rafta bergidik ngeri.

"Nggak lah,ada ada aja lo", Syilla terkekeh.

"Nah gini dong ketawa", Rafta berdiri dari duduknya dan berpindah disebelah Syilla,"Kalo lo punya masalah cerita ke gue", lanjutnya.

Gimana bisa cerita,gue aja ga ngerti sama diri gue sendiri -Syilla

"Cerita apaan? Kancil mencuri timunnya Pak Cos?",Syilla meminum jusnya sampai tersisa sedikit.

"Yaelah malah bercanda,serius gue,curhat aja ke gue".

"Jangan serius serius nanti kita jadian", canda Syilla.

"Ayolah jadian,kalo lo maunya gitu".

"Gue pikir pikir dulu".

Mata Rafta berbinar,"Beneran?".

"Ga jadi deh,entar gue dibantai sama sasaeng fans lo,kan serem", Syilla bergidik ngeri.

Gua udah berharap padahal :) -Rafta

Mereka berdua bercanda sebentar dikantin sehingga mood Syilla kini telah kembali,ketika bel masuk keduanya kembali ke kelasnya masing masing.

–––

Syilla masuk kedalam kelasnya dengan rambut yang sudah diikat ekor kuda dan disambut senyuman oleh Amanda serta Ricky yang tiba tiba menghampirinya lalu merangkul bahunya.

"Sisi lo telat? tumben..",Ricky menoleh dan mendapati gadis itu masih fokus menatap depan dengan wajah datar.

Syilla menghela nafasnya,ia mencoba menetralkan moodnya,"Nggak",Syilla menoleh kelawan bicaranya sambil tersenyum tipis.

"Trus,kok baru masuk kelas?", Ricky masih penasaran dengan gadis itu.

"Habis dari kantin sama Rafta", jelas Syilla.

HEARTBEAT [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang